Muncul Isu Tsunami, Ribuan Warga Halmahera Barat Mengungsi
Isu gelombang tsunami, kata sekda, beredar melalui SMS, sehingga banyak warga yang ketakutan dan memilih mengungsi.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TERNATE - Mengantisipasi akibat gempa bumi susulan, Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, membangun 16 titik posko pengungsian.
Sekretaris daerah Pemkab Halmahera Barat Abjan Sofyan kepada Kompas.com, Sabtu (21/11/2015) mengatakan, sebanyak 16 posko dibangun di beberapa desa yang warganya khawatir datangnya gelombang tsunami. Desa dimaksud di antaranya Desa Bobanaeha, Payo, Galala dan Tuada.
“Tadi sudah kami salurkan bantuan logistik berupa tenda yang merupakan bantuan dari Pemda Provinsi Malut. Warga yang mengungsi di tenda tadi sekitar 2.000-an orang, tapi mereka ini adalah yang takut karena isu gelombang tsunami,” kata sekda.
Isu gelombang tsunami, kata sekda, beredar melalui SMS, sehingga banyak warga yang ketakutan dan memilih mengungsi.
“Masalah tsunami ini sudah kita sampaikan, termasuk dari BMKG sendiri yang ke Halmahera Barat bahwa ini hanya isu sehingga warga tidak perlu panik karena ini gempa tektonik yang pusatnya di darat,” ujar sekda.
Untuk kerusakan rumah dan bangunan kantor pemerintah yang rusak akibat gempa saat ini masih didata jumlahnya, mulai kategori ringan, sedang dan berat.
“Ada ratusan rumah dan bangunan yang rusak, saat ini masih didata berapa rusak kategori ringan, sedang dan berat,” ujar sekda lagi. (*)