Kapolresta Pekanbaru Sebut Panitia Kongres HMI Belum Koordinasi dengan Kepolisian
Kritikan keras disampaikan Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Aries Syarief Hidayat kepada panitia pelaksana Kongres ke-29 HMI terkait pengamanan kongres
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Kritikan keras disampaikan Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Aries Syarief Hidayat kepada panitia pelaksana Kongres ke-29 HMI terkait pengamanan selama kegiatan tersebut di Gelanggang Remaja.
Pasalnya, hingga pelaksanaan kongres yang direncanakan hari ini, Selasa (24/11/2015) panitia belum melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian.
"Mereka datang meminta agar pelaksanaan kongres bisa berjalan dengan lancar. Tapi, panitia untuk pengamanan kongres tidak pernah datang kepada kita," ujar Kapolresta usai tatap muka dengan 33 ketua cabang HMI se-Indonesia, Senin (23/11/2015) malam di area Purna MTQ Jalan Sudirman.
Menurut Aries, soal keamanan menjadi harga mati, jadi panitia tidak bisa main-main dengan keamanan yang diterapkan selama kongres.
"Ini kelemahan yang saya lihat. Mereka (panitia) sama sekali tidak mempersiapkan bagaimana soal pengamanan," ujar Kapolresta.
Sementara itu di tempat penginapan panitia kongres di Hotel Green Jalan Arifin Ahmad Senin malam didatangi seratusan massa dari mahasiswa Universitas Riau dan Pemuda Riau.
Kendatangan massa untuk mempertanyakan komitmen dari panitia terkait keamanan selama pelaksanaan kongres.
Massa menyebutkan panitia tidak siap hingga menyebabkan mahasiswa dari Sulselbar melakukan aksi anarkis.
"Panitia yang tidak mempersiapkan atas kehadiran mahasiswa yang mengikuti kongres. Mereka telantar tidak tahu kemana harus tidur. Jadi kami minta panitia menjamin keamanan selama kongres," teraik salah seorang massa.
Dalam pertemuan di hotel, massa akan memantau pelaksanaan kongres.
Jika masih terjadi kerusuhan, maka massa akan mencari panitia untuk meminta pertanggungjawaban.
"Kami bangga Riau ditunjuk jadi tuan rumah kongres. Tapi tidak dengan melakukan pengrusakan dan teror terhadap masyarakat," ujar Ade Arnas dari massa pemuda Riau.