Keluarga Korban Geram, Minta Polisi Tak Lepaskan Penabrak Raisya
Sejumlah kerabat korban yang tampak berkumpul berulangkali mengumpat dan ingin mencari pengendara mobil bernama Linda (52).
Penulis: Array Anarcho
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tewasnya Raisya Afriani, bocah berusia 4 tahun yang dilindas mobil Kijang Innova, membuat geram pihak keluarga, Rabu (2/12/2015).
Sejumlah kerabat korban yang tampak berkumpul berulangkali mengumpat dan ingin mencari pengendara mobil bernama Linda (52).
Salah seorang pria yang mengaku sebagai paman orangtua korban tampak menangis di rumah duka.
Pria berkulit sawo matang yang mengenakan kaos putih ini bahkan berniat untuk menemui Linda.
"Semalam masih ketemu saya sama Rere (Raisya) ini. Dia bahkan panggil saya, kakek mau kemana. Makanya saya kaget kali setelah mengetahui cucu saya ini meninggal dunia," ungkap pria tersebut tanpa mau menyebutkan namanya, Rabu (2/12/2015) siang.
Pria yang bekerja sebagai penarik becak motor (betor) ini mengatakan, polisi harus memproses kasus ini hingga ke pengadilan.
Bahkan, pihak keluarga meminta polisi agar tidak melepaskan Linda.
"Jangan sampai dilepas lah yang nabrak cucu saya ini. Enggak tega saya melihat jenazahnya," kata pria berpenampilan cepak tersebut.
Hal senada juga diungkapkan sejumlah warga.
Kata mereka, diduga pengemudi sembrono saat memutar mobilnya di depan komplek Pukat Junction.
"Itu darah korban masih ada di TKP bang. Mungkin dia ngebut tadi itu. Masa dia enggak lihat ada anak-anak main disitu," terang warga sembari membawa Tribun ke lokasi kejadian.
Menurut warga, Raisya adalah anak pertama dari dua bersaudara anak pasangan Ardiansyah (27) dan Devi Susanti (25).
Sehari-harinya, Raisya dikenal sebagai pribadi yang riang.