Pengamat Ini Prediksi Kasus HIV/AIDS di Medan Meroket. Ini Alasannya
Dinkes kesulitan untuk melakukan pencegahan seperti menyuntik kekebalan tubuh para PSK
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pengamat Sosial dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sumatera Utara Agus Suryadi mengatakan, menjamurnya prostitusi berkedok cafe di pinggiran Kota Medan menyulitkan dinas kesehatan melakukan pendataan ataupun pencegahan penyakit HIV/AIDS.
"Cafe-cafe di pinggiran kota ataupun yang berbatasan langsung dengan Deliserdang banyak menyediakan wanita penghibur. Makanya, dinas kesehatan akan kesulitan untuk melakukan pencegahan meluaskan penyakit HIV/AIDS, meskipun lokalisasi bukan solusi namun adanya lokalisasi memudahkan untuk pendataan penyebaran HIV/AIDS," ujarnya saat dihubungi, Rabu (2/12/2015).
Selain itu, kata dia, apabila Pemko Medan tidak tegas menertibkan cafe-cafe yang berkedok prostitusi itu.
Maka, tidak tertutup kemungkinan beberapa tahun ke depan penderita HIV/AIDS di Kota Medan akan meroket.
"Apabila dibiarkan saja, penderita HIV/AIDS di Kota Medan akan meningkat beberapa tahun ke depan. Apalagi, Dinkes kesulitan untuk melakukan pencegahan seperti menyuntik kekebalan tubuh para PSK," katanya.
Menurutnya, seluruh PNS dari kelurahan hingga di Balai Kota Medan sudah mengetahui kawasan di Medan yang menjamurnya cafe menyediakan perempuan penghibur tapi hanya membiarkan.
"Mereka sudah tahu kawasan mana saja, banyak terdapat cafe cuma tidak melakukan tindakan apapun. Bisa saja takut perlawanan dari OKP," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.