Wartawan TVRI Nyaris Kena Pukul, Keluarga Minta Maaf
Ketua Flobamora, Joseph Julius Dias, menyesali upaya pemukulan terhadap wartawan TVRI, Yudha Maruta di Pengadilan Negeri Denpasar kemarin sore.
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ketua Flores, Sumba, Timor (Flobamora), Joseph Julius Dias, menyesali upaya pemukulan terhadap wartawan TVRI, Yudha Maruta di Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (1/12/2015).
Pria yang akrab disapa Yusdi itu menerangkan kejadian kemarin sore itu tidak berhubungan dengan organisasi masyarakat atau kelompok apapun, murni gerakan solidaritas sejumlah pria asal NTT terhadap keluarganya karena kecewa atas proses hukum di Indonesia.
"Kami meminta maaf ada insiden ini. Semoga ke depannya tidak ada seperti ini lagi," ucap Yusdi kepada wartawan, Rabu (2/12/2015).
Menurut Yusdi, keributan yang terjadi hingga adanya upaya pemukulan itu muncul saat adanya penundaan sidang. Pihaknya menjadi korban atas penganiayaan berencana dari terdakwa bernama Taufik.
Penundaan persidangan terdakwa oleh pengadilan menyulut emosi keluarga karena sudah menunggu sejak tiga jam.
"Kami dari keluarga emosi atas hal tersebut, karena ada upaya ketidakadilan itulah kami marah. Sebelumnya, juga ada indikasi tekanan terhadap saksi dari korban," jelas Yusdi.
Ia turut menyayangkan ada sebuah media salah menuliskan insiden kemarin, karena keluarga yang menjadi korban ditulis sebagai terdakwa di dalam pemberitaan.
"Kami menyayangkan adanya pemberitaan yang menyebut kami yang menjadi korban malah jadi terdakwa," papar dia.
Menanggapi kesalahan pemberitaan yang dimaksud Yusdi, wartawan Ragil S meminta maaf dan akhirnya kekeliruan tersebut sudah diluruskan oleh redaksi.
"Saya juga meminta maaf, karena memang ada kesalahan dalam pengeditan oleh redaktur," ujar Ragil sambil menegaskan bahwa apa yang ada di berita murni kesalahan redaksi tapi sudah direvisi.
Atas insiden tersebut, Yusdi menyampaikan, secara pribadi memang ada upaya pemukulan beberapa anggota keluarga, tapi ada dua anggota keluarga yang melindungi Yudha.
"Beberapa upaya ada, tapi tidak kena atau meleset. Saya juga meminta masalah ini tidak diperpanjang dan menjadi evaluasi bagi kita semua. Memang di lembaga peradilan seharusnya tidak terjadi seperti itu," imbuh dia.
Dalam pertemuan itu hadir belasan organisasi pers, seperti AJI dan IJTI serta pimpinan media lokal Bali, yang pada intinya mereka meminta kejadian ini tidak terulang dan tidak disangkutpautkan dengan persoalan suku, ras dan agama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.