Pengemudi Geram Tanggapi Pesan 'Provokatif' Manajemen Go-Jek
Seorang pengemudi Go-Jek Bali, Waluyo Sejati, menunjukkan pesan pendek yang ia terima dari manajemen Go-Jek, intinya menyoal kenakalan Waluyo.
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Seorang pengemudi Go-Jek Bali, Waluyo Sejati, menunjukkan pesan pendek yang ia terima dari manajemen Go-Jek, intinya menyoal kenakalan Waluyo.
Berikut ini pesan singkat yang ditunjukkan Waluyo kepada Tribun Bali:
"WALUYO SEJATI, anda terkena SUSPEND karena terbukti sdh melakukan order fiktif. Kami kecewa atas prilaku ini. Silahkan bayar 10591200 melalui BCA No 524032XXXX. Bawa bukti CSI untuk membuka Suspend."
Waluyo geram menanggapi pesan pendek tersebut, karena selama ini ia merasa tak pernah melakukan apa yang dituduhkan manajemen Go-Jek.
Ia satu di antara puluhan pengemudi Go-Jek yang beraudiensi dengan Lembaga Bantuan Hukum Bali di Jalan Plawa, Denpasar, Bali, Jumat (4/12/2015).
Tuntutan Waluyo dan pengemudi lainnya meminta manajemen mencabut penangguhan akun mereka sehingga bisa menerima pesanan penumpang lagi dan membatalkan sanski membayar denda.
"Ini buktinya. Saya tidak pernah melakukan order fiktif, tapi dendanya sudah Rp 10 juta saja," Waluyo geram sambil menunjukkan pesan pendek dari pihak manajemen.
Waluyo mencurigai apa yang dilakukan manajemen Go-Jek tak lain sebuah permainan, apalagi, melihat angka rupiah tidak ada titik dan komanya.
Sehingga ia memutuskan enggan membayar karena tidak relevan antara gaji yang ia terima dengan denda yang dikenakan pihak manajemen selama ini.
"Gaji hanya Rp 5 juta masa sampai denda Rp 10 juta, terus kami harus bagaimana? Kami tetap meminta suspend dibuka dan denda dihapuskan," tegas Waluyo.