Belasan Bendera Bulan Sabit Merah Diturunkan Polisi Lhokseumawe
Kapolres Lhokseumawe AKBP Anang Triarsono menyebutkan sejak tiga hari terakhir polisi memaksimalkan patroli rutin untuk menciptakan rasa aman
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, LHOKSEUMAWE – Pasca perayaan hari ulang tahun (HUT) Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ke 39 kemarin, Sabtu (5/12/2015), situasi keamanan di Kota Lhokseumawe, Aceh sangat kondusif.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Anang Triarsono menyebutkan sejak tiga hari terakhir polisi memaksimalkan patroli rutin untuk menciptakan rasa aman pada masyarakat.
“Secara umum kondisi Kamtibmas di Kota Lhokseumawe sangat kondusif,” ujar Anang, Minggu (5/12/2015).
Dia mengajak seluruh elemen dan instasi, seperti TNI, pemerintah daerah, tokoh-tokoh masyarakat, ulama untuk bersama-sama menjaga kemanan di kota itu.
“Kami sebagai personel Kepolisian terus bekerja untuk memberikan jaminan rasa aman kepada masyarakat, sehingga kita juga mengajakan berbagai elemen untuk bersama-sama menjaga keamanan,” tutur Anang.
Sepanjang kemarin, lanjut Anang, polisi menemukan pengibaran bendera “Bulan Sabit Bintang” di Kota Lhokseumawe.
Bendera itu lalu diturunkan oleh polisi bersama masyarakat. Polisi pun mengedukasi masyarakat bahwa bendera itu belum bisa dikibarkan.
“Jalur yang kita gunakan itu persuasif, sehingga masyarakat mengerti,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi menurunkan belasan bendera “Bulan Sabit Bintang” yang dikibarkan dalam rangka ulang tahun ke-39 GAM.
Persoalan bendera belum tuntas antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh.
Meski DPR Aceh telah mengesahkan Qanun (Perda) Lambang dan Bendera, namun pemerintah pusat belum menyetujui bendera itu karena dianggap mirip bendera GAM.
(Kontributor Lhokseumawe, Masriadi)