Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Rahmadhani

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - KPU Kota Banjarmasin bersama Satpol Air Polresta Banjarmasin mendistribusikan logistik pilkada serentak harus menyusuri muara Sungai Martapura dan Sungai Barito.

Dua buah perahu cepat Satpol Air Polresta Banjarmasin mengawal logistik pilkada serentak yang diangkut menggunakan dua buah kelotok (perahu bermotor sebagai kendaraan sungai yang mudah dijumpai di Kalimantan Selatan).

Petugas, aparat kepolisian Polsek Banjarmasin Selatan serta anggota Koramil Banjarmasin rela berpanas-panasan di atas kelotok tanpa atap tersebut.

Logistik didistribusikan ke sejumlah wilayah di peisisir muara Sungai Martapura hingga masuk alur Sungai Barito yang masuk dalam wilayah Kelurahan Mantuil, Banjarmasin Barat.

Ada enam TPS yang dituju di antaranya Tanjung Pandan, Pulau Bromo, Sungai Gampa dan sekitarnya, memang tak mudah mendistribusikan logistik ke wilayah-wilayah yang hanya bisa diakses lewat jalur air.

Apalagi saat kondisi air sedang surut, kelotok yang berjalan terlalu ke pinggir sungai terancam berhenti karena baling-balingnya tersangkut kayu atau sampah.

Penggunaan kelotok punya keuntungan tersendiri, karena bisa merapat ke pelabuhan feri tradisional, tempat bongkat losgistik pilkada.

Sampai di darat, perjuangan masih berlanjut, karena untuk sampai ke lokasi TPS, titian kayu selebar hanya sekira satu meter harus dilalui dan petugas pun harus ekstra hati-hati agar tak terperosok ke bawah.

Kasat Polair Polresta Banjarmasin, AKP Untung Widodo, mengatakan meski kondisi air sungai surut, namun secara umum pendistribusian logistik pemilu berlangsung lancar dan aman.

"Tidak ada kendala berarti. Cuaca juga mendukung sehingga pendistribusian bisa berjalan lancar," cerita Untung.