Hindari Satpol PP, Gadis Remaja yang Jadi Pengimis Ini Nekad Jebur ke Kolam
Sinta nekad menyembur kolam warga untuk menghindari kejaran dari para petugas. Namun, berhasil dibujuk petugas untuk diamankan.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terpaksa kejar-kejaran dengan Gelandang dan Pengemis (Gepeng) saat hendak ditertibkan, Senin(16/12) pagi.
Pantauan Tribun, Dua instansi tersebut, saat hendak menertibkan para pengemis di Pasar Inpres Pendopo, Kecamatan Talang Ubi terpaksa kejar-kejaran dengan Gepeng yang hendak diamankan.
Bahkan ada Gepeng, Sinta nekad menyembur kolam warga untuk menghindari kejaran dari para petugas. Namun, berhasil dibujuk petugas untuk diamankan.
Kelima Gepeng yang berhasil diamankan warga Kabupaten Lahat, Hendra (16), Krisnawati (15), Perdi (13), Sinta (15) alias Anis, Dedek Yuliana (6) dan Ujang (17) warga Tanjung Enim Kabupaten Muaraenim.
Kepala Satuan (Kasat) Pol PP, Mukhlis Nabil mengatakan penertiban Gepeng itu, untuk kenyamanan warga saat sedang berbelanja di Pasar Inpres Pendopo dan sekitarnya.
"Banyak warga kenyamanannya terganggu melihat tingkah laku Gepeng meminta uang di Pasar Inpres, oleh karena itu, Gepeng ditertibkan," katanya..
Muklis menegaskan, setelah melakukan pendataan ternyata Gepeng tersebut masih anak-anak dan berkelompok atau satu keluarga.
"Setelah kami data, Gepeng ini masih satu keluarga dan tinggalnya di Kabupaten Lahat, parahnya lagi hasil mengemis mereka dibelikan lem Aibon untuk dihisap, untuk itu kami cepat menertibkan agar tidak memengaruhi warga lainnya," jelas Mukhlis.
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten PALI, Zulkifli menambahkan setelah didata para Gepeng ini buat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.
"Mereka (Gepeng) setelah diberi makan dan didata kemudian membuat surat pernyataan, kami pulangkan ke rumah keluarganya tempat tinggalnya di Kabupaten Lahat," jelas Zulkifli.