Ketua Perindo Medan Johor Tewas Diduga Dianiaya
Diduga kuat, korban tewas akibat dianiaya sejumlah penjaga malam di Pusat Pasar Medan.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ketua Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Kota Medan (P3TM), Gidion Ginting yang juga Ketua Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Medan Johor tewas dengan kondisi luka lebam di sekujur tubuhnya, Jumat (18/12/2015) malam.
Diduga kuat, korban tewas akibat dianiaya sejumlah penjaga malam di Pusat Pasar Medan.
Menurut sejumlah pedagang yang diwawancarai wartawan di lokasi kejadian, sebelum dianiaya, Gidion sempat bertengkar dengan seorang wanita yang merupakan isteri dari Kendeng Simanjuntak. Belum diketahui secara pasti apa penyebab pertengkaran ini.
"Setelah ribut-ribut itu, korban pergi ke kiosnya di lantai satu," kata salah seorang sumber enggan menyebutkan identitasnya.
Diduga kesal, istri Kendeng Simanjuntak disebut-sebut menghubungi putranya yang merupakan anggota kepolisian berinisial JP.
Tak berapa lama kemudian, sejumlah pria berpenampilan cepak yang dikabarkan dikomandoi penjaga malam berinisial SS datang ke kios korban.
"Waktu kejadian, korban ini diseret ke kantor jaga malam (kantor Persatuan Padagang Pusat Pasar Medan). Kami enggak tau diapai dia (Gidion) sama penjaga malam itu," kata sumber.
Saat berada di dalam kantor jaga malam, disebut-sebut Gidion dipaksa menandatangani surat. Belum jelas pula surat apa yang dimaksudkan.
"Setelah hampir setengah jam di dalam pos jaga itu, Gidion keluar. Tapi dia (Gidion) tampak lemas," kata sumber.
Tak berapa lama kemudian, korban yang tampak lebam-lebam akhrinya roboh. Sejumlah pedagang kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Murni Teguh.
Setibanya di rumah sakit, korban yang menderita luka serius di bagian kepala belakang akhirnya meninggal dunia. Kepala Kepolisian Resort Kota Medan, Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto yang diwawancarai wartawan berjanji akan secepatnya mengusut kasus ini hingga tuntas.
"Kasus ini tidak main-main dan tidak bisa dibiarkan. Kasus ini harus kita usut tuntas sehingga tau siapa dalangnya," kata Mardiaz.
Hingga saat ini, polisi dari Satuan Reserse Kriminal Polresta Medan masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menangkap pelakunya.(ray/tribun-medan.com)