37 Ribu Suara Baladika Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa
Dari elemen Baladika Bali, hampir seluruh anggota yang mencapai 37 ribu suara, memberikan aspirasi bersikap menolak reklamasi.
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Hampir seratusan pengurus DPC dan DPD Baladika Bali berkumpul di kawasan Penarungan, Badung, Bali, untuk melakukan rapat pengurus tahun 2015.
Dalam rapat pengurus itu, semua DPC memaparkan kinerja tahunan yang dilakukan di daerah masing-masing.
Kinerja itu dinilai untuk memaksimalkan kinerja atau program ke masyarakat.
Contohnya saja, program dalam kinerja dan bersinergi dengan aparat Kepolisian dan TNI dalam beberapa bidang. Seperti melakukan donor darah, penanaman pohon dan beberapa kegiatan lainnya.
Ketua DPD Baladika Bali, I Bagus Alit Sucipta, SH, menyatakan selain pemaparan kinerja selama setahun, pihak DPD Baladika Bali juga merangkum aspirasi dari Sembilan DPC di seluruh Bali.
Yang intinya, ialah pernyataan sikap mengenai adanya 'Reklamasi Teluk Benoa'.
Dalam hal itu, pria yang akrab disapa Gus Bota itu, mengaku jika sikap Baladika Bali ialah menolak Reklamasi yang berkedok revitalisasi Teluk Benoa.
Sikap ini ialah sikap dan program berkelanjutan hingga tahun mendatang.
"Dengan ini kami tegas menyatakan sikap Menolak Reklamasi," kata Gus Bota kepada Tribun Bali, Kamis (24/12).
Dari elemen Baladika Bali, hampir seluruh anggota yang mencapai 37 ribu suara, memberikan aspirasi bersikap menolak reklamasi.
Masyarakat Bali banyak menyampaikan itu kepada anggota-anggota terbawah hingga petinggi Baladika Bali.
Dengan demikian, sikap menolak bukan ujug-ujug langsung menjadi sikap. Alias, melalui berbagai kajian yang mendalam. Tidak asal-asalan.
Singkatnya saja, kata Gus Bota, alasan mendasarnya jika Baladika Bali, merupakan bagian masyarakat Bali. Ini merupakan kepekaan dan kepedulian terhadap masyarakat.
Dan juga merupakan sikap Baladika dalam menyikapi perkembangan masyarakat Bali saat ini. Yang hingga kini masyarakat Bali secara keseluruhan banyak yang menolak.
"Dan dari keyakinan kami, melakukan serangkaian pengamatan teoritis dan kajian yang mendalam, akhirnya disikapi bahwa harus menolak," tegasnya.
Senada dengan Ketua DPD Baladika Bali, Korlap Baladika Nusa Dua, Mang Bul menyatakan, bahwa dari 37 ribu anggota Baladika Bali berbeda latar belakang.
Dan sikap pluralisme merupakan dasar keluarga suka dan duka Baladika Bali.
Dan secara pribadi Mang Bul mengaku menolak reklamasi. Karena, pendiriannya sebagai pribadi (di luar organisasi) bahwa was-was terhadap reklamasi.
Mang Bul beraspirasi karena proyek itu bisa berdampak pada ekologi dan kehidupan masyarakat pesisir.
"Kami dari Nusa Dua bersentuhan langsung (dengan reklamasi), kami di pesisir dan Nusa Dua sangat was-was. Kami menginginkan supaya Baladika bersikap terhadap hal ini," urainya.
Sikap Mang Bul ini, ialah satu di antara puluhan ribu sikap anggota Baladika Bali yang sudah dari lama dianalisis oleh dewan pimpinan Baladika Bali. Dan akhirnya ditampung menjadi aspirasi besar untuk Baladika Bali menolak reklamasi, saat ini.
Selain menolak reklamasi, ke depannya, Baladika Bali juga meminta untuk selalu bersinergi terhadap seluruh elemen masyarakat keamanan terbawah (Pecalang).
Dengan program-program yang sudah bersentuhan dan banyak membantu masyarakat, maka besar kemungkinan harus ditingkatkan.
Dan reklamasi, merupakan aspirasi dari tingkat bawah yang kemudian dijadikan sikap Baladika mulai kemarin, hingga tahun mendatang. (ang)