Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menengok Tradisi Maulid Nabi dan Nasi Minyak Seberang Kota Jambi

"Maulid nabi di Ponpes Nurul Iman, Ulu Gedong, setiap tahunnya memang dilaksanakan dan ini sudah menjadi tradisi," ujar seorang warga.

Penulis: Dedi Nurdin
Editor: Y Gustaman
Tribun Jambi/Dedi Nurdin
Pondok Pesantren Nurul Iman, Olak Kemang, menjadi pusat perayaan maulid nabi saban 12 Rabiul Awal di Kota Jambi, Kamis (24/12/2015).
Tribun Jambi/Dedi Nurdin
Sejumlah santri bercengkerama di lantai atas Pondok Pesantren Nurul Iman, Olak Kemang, Kota Jambi, Kamis (24/12/2015).

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin

TRIBUNNEW.COM, JAMBI - Sepanjang jalan menuju Olak Kemang, Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi, bertepatan tanggal 12 Rabiul Awal, banyak pria berkemeja putih dan berpeci hitam, sementara yang wanita mengenakan gamis dan kerudung.

Bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW setiap tahunnya, warga Kelurahan Olak Kemang dan lainnya yang berada di Kota Seberang tak pernah absen merayakan kegiatan ini yang sudah menjadi tradisi turun temurun.

Kota Seberang adalah cikal bakal Kota Jambi. Untuk menuju ke sana dari pusat Kota Jambi sekarang, Anda harus menyeberangi Sungai Batanghari menggunakan perahu atau melintasi Jembatan Aurduri atau Batanghari I.

Di sana pula terdapat Kampung Pecinan di mana kita bisa menemukan jejak masuknya Islam ke Jambi pada abad ke-16. Tak ada riuh perubahan atau pusat perbelanjaan, karena di sini masyarakat Muslim Melayu masih memegang adat dan tradisi, termasuk rumah panggung berjendala banyak yang menjadi rumah khas Jambi mudah dijumpai.

Arsitektur rumah tradisional di Kota Seberang perpaduan antara budaya Melayu, Tionghoa, dan Arab, dan ketiga budaya inilah yang memang sejak awal membentuk kawasan Kota Seberang seperti terlihat sisanya sampai sekarang.

Suasana Islam sangat kental di Kota Seberang di mana terdapat banyak masjid, madrasah dan pondok pesantren. Masjid tertua di Jambi berada di sini namanya Masjid Ikhsaniyyah atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid Batu yang didirikan pada 1880 oleh Sayyid Idrus atau Pangeran Wiro Kusumo yang berjasa dalam penyebaran Islam di Jambi.

Berita Rekomendasi

Saban tahun memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, Pondok Pesantren Nurul Iman yang berada di Kampung Pecinan menjadi pusat penyelenggaraan sejak 1915.

Pesantren Nurul Iman satu dari Pesantren Sa'adatuddaren dan Pesantren Jauharain yang lahir dan tumbuh di Kota Seberang awal abad 20 dan Madrasah Nurul Iman paling tua karena berdiri pada 1915 dan masih bertahan.

"Maulid nabi di Ponpes Nurul Iman, Ulu Gedong, setiap tahunnya memang dilaksanakan dan ini sudah menjadi tradisi. Sudah menjadi kesepakatan para majelis guru terdahulu," cerita M Thoyib, Kepala MTS Nurul Iman, kepada Tribun Jambi, Kamis (24/12/2015).

Sayang, tepat pukul 14.00 WIB, suasana perayaan maulid nabi di Kampung Pecinan sudah selesai, hanya beberapa santri saja yang masih terlihat di Ponpes Nurul Iman, keluar membawa tampah berisi sisa nasi minyak.

Kampung Pecinan terdiri dari enam kelurahan meliputi, Olak Kemang, Ulu Gedong, Kampung Tengah, Mudung Laut, Jelmu dan Kampung Arab Melayu.

Ketika tiba perayaan maulid nabi di Kampung Pecinan, warga sukarela menyediakan segala persiapan lima hari sebelumnya, termasuk membawa sumbangan tenaga dan makanan.

Sehari menjelang maulid nabi, warga mulai membangun tenda-tenda untuk tempat memasak yang lokasinya tak jauh dari Pondok Pesantren Nurul Iman.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas