Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menengok Tradisi Maulid Nabi dan Nasi Minyak Seberang Kota Jambi

"Maulid nabi di Ponpes Nurul Iman, Ulu Gedong, setiap tahunnya memang dilaksanakan dan ini sudah menjadi tradisi," ujar seorang warga.

Penulis: Dedi Nurdin
Editor: Y Gustaman
Tribun Jambi/Dedi Nurdin
Pondok Pesantren Nurul Iman, Olak Kemang, menjadi pusat perayaan maulid nabi saban 12 Rabiul Awal di Kota Jambi, Kamis (24/12/2015).
Tribun Jambi/Dedi Nurdin
Sejumlah santri bercengkerama di lantai atas Pondok Pesantren Nurul Iman, Olak Kemang, Kota Jambi, Kamis (24/12/2015).

Peringatan maulid nabi dimulai bakda Isya pada malam 12 Rabiul Awal, diisi salawat nabi, tahlil, barzanji (puji-pujian yang berisi riwayat Nabi Muhammad SAW yang dibacakan pada maulid nabi), nazam, marhabanan, lalu ditutup doa bersama.

Pada siang hari menjadi puncak perayaan, di mana sejumlah kegiatan di antaranya pembacaan nazam, barzanji, salawat nabi dan biasanya dihadiri warga Kampung Pecinan.

Nasi Minyak Jadi Rebutan

Sayangnya, saat ini sudah terjadi pergeseran. Jika sebelumnya warga yang hadir bisa membeludak sampai ribuan orang, namun kini hanya diikuti sekira 300 orang saja. "Pengaruh di masyarakat juga sudah luar biasa," imbuh Thoyib.

Meski sedikit yang ikut memperingati maulid nabi, kemeriahan tetap tampak di Pondok Pesantren Nurul Iman, dan satu di antaranya yang ditunggu warga adalah memperebutkan nasi minyak.

Tribun Jambi tak sempat menikmati tradisi itu karena menu nasi minyak sudah habis sejak pukul 14.00 WIB. Terpaksa menunggu sampai maulid nabi berikutnya untuk menikmati lezatnya nasi minyak.

"Sayang sekali kamu telat. Baru saja acaranya selesai," kata seorang warga yang ditemui Tribun Jambi.

Berita Rekomendasi

Menu nasi minyak dibuat dan disajikan di Pondok Pesantren Nurul Iman tak hanya pada acara maulid nabi tapi di acara lainnya untuk kegiatan tertentu.

Biasanya satu hari sebelum pelaksanan maulid nabi, warga enam kelurahan yang masuk dalam Kampung Pecinan akan bergotong royong mempersiapkan menu makanan, termasuk kue.

"Kalau nasi minyak yang masak warga beramai-ramai, lauk daging, ikan tepek. Pas malam sebelumnya, menu biasanya kue khas Seberang," beber Thoyib.

Selain berebut nasi minyak yang dihidangkan di atas tampah besar, maulid nabi menjadi momentum silaturahmi seluruh warga di Kampung Pecinan.

Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas