Butuh 10 Tahun Pohon Tumbuh di Bekas Lahan Sawit di Kawasan TNTN
Butuh sepuluh tahun untuk melihat tegaknya pohon di lahan bekas perkebunan sawit yang berada di Taman Nasional Tesso Nilo atau TNTN.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Butuh sepuluh tahun untuk melihat tegaknya pohon di lahan bekas perkebunan sawit yang berada di Taman Nasional Tesso Nilo atau TNTN.
Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hartono, mengatakan waktu selama itu sejalan besarnya biaya untuk merestorasi 60 ribu hektare lahan di kawasan konservasi.
"Sekarang ada sekitar 20 ribu hektare yang patut kita jaga serius. Sedangkan untuk lahan yang sebagian menjadi kebun sawit juga butuh waktu untuk direstorasi," ujar Hartono di sela forum diskusi kelompok menyoal pemulihaan TNTN di Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, Selasa (29/12/2015).
Saat ini kondisi TNTN sangat memprihatinkan, di mana orang tak bertanggungjawab sudah merambah lahan konservasi secara massif. Kasus ini belum termasuk kebakaran lahan.
"Saat ini kita terus membuka ruang mediasi, terutama bagi warga yang sudah memiliki lahan perkebunan sawit di kawasan TNTN. Ada yang sudah merespon dan menyerahkan kembali kepada kita," terang Hartono.
Pihaknya menggandeng partisipasi pemerintah daerah untuk bersama memberikan pemahaman kepada masyarakat, lewat pengembangan pemberdayaan desa untuk terlibat mengelola dan memanfaatkan hutan.
Terpisah, Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengatakan pemda sangat mendukung usaha Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menjaga TNTN.
Apapun solusi yang dicapai dalam diskusi, diharapkan menjadi solusi tepat guna melestarikan TNTN.
"Bagi masyarakat yang sudah terlanjur memiliki kebun di dalam kawasan, kita carikan solusi yang terbaik nantinya, apakah dalam pola kerja sama. Nanti akan ada solusi terbaik," janji Andi.