NU-Muhammadiyah Sulsel Gelar Diskusi Akhir Tahun
Arfin menambahkan saat ini NU dan Muhammadiyah tengah menghadapi berbagai tantangan internal.
Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Ormas Nahdalatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah Sulsel menggelar diskusi akhir tahun dengan tema posisi Muhammadiyah dan NU dalam Dinamika Sosial, Budaya, Ekonomi dan Politik Sulsel di Redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Makassar, Rabu (30/12/2015).
Hadir sebagai narasumber yakni Sekretaris PWNU Prof Dr Arfin Hamid, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Muhammadiyah Sulsel Dr Furqan Naim, Dekan FBE Unismuh Makassar Dr Mahmud Nunung, dan Dosen FISIP Unismuh Makassar Dr Arkam Azikin.
"Saya ucapkan selamat untuk Muhammadiyah setelah melakukan musyawarah. Kitalah yang punya negeri ini dan yang harus kita bawakan bersama," kata PWNU Prof Dr Arfin Hamid.
Arfin menambahkan saat ini NU dan Muhammadiyah tengah menghadapi berbagai tantangan internal.
"Tantangan internal saat ini tengah dihadapi NU dan muhammadiyah. Selain itu tantangan Ekonomi, masyarakat merasa yang penting sudah bisa salat, haji, umrah, dan makan, tidak perlu memperdulikan masalah ekonomi," tambahnya.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Dr Furqam Naiem mengatakan tantangan budaya Islam akan semakin terlihat ketika perdagangan bebas.
"Saat ini saja sebelum perdagangan bebas, kita sudah mendapatkan tantangan berupa liberalisasi, apalagi nanti ketika sudah memasuki MEA," katanya.
Furqam menilai, menjelang MEA Indoneaia terancam akan terjadinya pergeseran budaya.
"MEA bukan hanya sekadar terbukanya perdagangan bebas, tetapi juga bebasnya budaya yang masuk ke Indonesia, dan ini bisa menyebabkan terjadinya pergeseran," tambahnya.
Furqam juga meminta agar NU dan Muhammadiyah bisa menjadi benteng pertahanan untuk menangkal budaya-budaya asing yang dapat mengancam Indonesia.
"Jika kita tidak mampu menangkal budaya tersebut, ini bisa menjadi pelemahan nilai-nilai islam, Karena adanya kultur baru yang akan mengancam kultur masyarakat Indonesia.
Turut hadir dalam diskusi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Ahmad Tawalla, Pengurus Daerah Muhammadiyah Makassar Irianto Sulaiman, Wakil Ketua Panitia Musywil Muhammadiyah ke 39 Yose Rizal, dan Ketua MPM Muhammadiyah Sulsel Husni Yunus, dan Manager Produksi Tribun Timur AS Kambie. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.