Pondasi Rumah Tergerus Air Sungai, Warga Kompleks Girimekar Mengungsi
Takut rumahnya rubuh karena pondasi tergerus arus sungai, warga kompleks Girimekar Permai, Kabupaten Bandung, pilih mengungsi.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Hadi terlihat sibuk mengeluarkan perabotan rumahnya pada Senin (4/1/2016) siang di antaranya kursi, kasur, dan memindahkannya ke atas mobil pikap sewa.
Warga kompleks Girimekar Permai blok A nomor 84 RT 2/21, Desa Girimekar, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, itu mengaku sementara pindah mengantisipasi dampak gerusan air sungai yang mengalir di belakang rumahnya.
Tiga rumah di belakangnya rubuh terlebih dulu pada Minggu (3/1/2016) sekitar pukul 18.30 WIB. Ia memiliki pengalaman serupa pada 2014 silam yang saat itu rumahnya nyaris rubuh setelah pondasi tanah tergerus aliran sungai.
"Waktu 2014 memang kejadian serupa pernah terjadi. Asalnya Pak Hadi dulu. Dinding belakang rumahnya rubuh karena pondasi bawahnya tergerus air. Tapi sekarang, rumah di belakang rumahnya yang kena dan kondisinya lebih parah," ujar Kepala Desa Girimekar, Wahyudi.
Kini, rumah Hadi hanya terdampak meski tak terlalu parah seperti tiga rumah milik Ruly Setiawan (35), Kusmana (33), dan Thaifur Hadi (44) itu.
Pantauan Tribun Jabar di lapangan, sebagian bangunan belakang rumah milik Hadi menggantung lantaran pondasi tanah tergerus air sungai. "Jadi yang terdampak akibat gerusan air Sungai Asih ini ada lima rumah. Tiga rumah di RT 1 dan dua rumah di RT 2," beber Wahyudi.
Tak hanya Hadi, Armin (41), warga Komplek Girimekar Permai blok A nomor 53 RT 1/21, juga mengevakuasi perabotan rumah dan keluarganya, karena berpotensi rubuh terkena gerusan air sungai.
"Antisipasi awal karena rumah di sebelah saya nomor 52 juga sudah terdampak. Temboknya mulai retak-retak setelah tiga rumah lainnya rubuh. Makanya rumah yang terdampak mulai pada mengungsi dan mengevakuasi barangnya," ujar Armin.
Setidaknya ada 11 rumah di RT 1 bakal terdampak gerusan air jika tak ada penanganan terhadap aliran sungai. Posisi 11 rumah tersebut sejajar dengan tiga rumah aliran sungai. Bahkan tak menutup kemungkinan hal serupa dialami bangunan rumah yang berdiri di bibir Sungai Asih itu.
"Yang sangat dikhawatirkan warga itu efek domino dari gerusan air sungai tersebut. Makanya kami juga meminta pengembang komplek untuk segera melakukan perbaikan terhadap kirmir sungai," ujar Armin.
Perwakilan pengembang kompleks Girimekar Permai, Bagyo, enggan berkomentar ketika ditanya wartawan soal rubuhnya tiga rumah di RT 1. "Bentar ya saya sedang sibuk," kata dia singkat sambil meninggalkan wartawan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.