Program UBK Percepat Pembangunan Desa
Membangun kreatifitas dan inovasi desa, menjadi salah satu cara mempercepat pembangunan perekonomian desa
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA- Membangun kreatifitas dan inovasi desa, menjadi salah satu cara mempercepat pembangunan perekonomian desa.
Pelaksanaannya, harus dibangun dan dikelola bersama, dengan membentuk Usaha Berbasis Komunitas (UBK). Tujuannya, dapat menghasilkan produk kebutuhan sehari-hari (consumer goods) yang dapat dirasakan bersama.
"Terbentuknya Usaha Bersama Komunitas (UBK) di desa-desa patut diapresiasi. UBK, wadah strategis mempercepat pembangunan ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakat," ujar Menteri Marwan saat menghadiri pra launching Usaha Bersama Komunitas (UBK) di Desa Bunder dan Desa Mekar Galih, Jatiluhur, Purwakarta, Jabar, Kamis (7/1/2016).
Dikatakan, UBK adalah hasil kreatifitas dan inovasi masyarakat desa. Produk hasil UBK akan menjadi besar dan nantinya bisa menjadi Perusahaan Terbatas (PT) yang kuat.
"Contohnya, UBK Desa Bunder dan Mekar Galih yang produknya pun sangat bagus dan beragam. Ada sabun, alat cuci, makanan olahan, serta berbagai kerajinan UMKM," ujarnya.
"UBK Ini UMKM kongkrit yang dimiliki masyarakat desa. Saya sangat apresiasi sekali sebagai pengerak ekonomi desa," jelasnya lagi.
Produk UBK, Marwan memastikan, sangat penting bagi Indonesia, agar mampu bersaing dengan negara lain dalam MEA. Ia yakin, produk UBK pasti bisa bersaing dengan produk luar.
"Nanti kita bikin pameran produk seluruh UBK. Pameran UBK tingkat nasional akan kita bikin. Itulah pameran karya bagsa kita yang harus kita hargai. Stop penggunaan produk luar negeri. Mari gunakan produk UBK yang merupaka karya berkualitas," kata Marwan.
Menurut Marwan, desa semestinya tidak hanya menjadi konsumen, juga berperan sebagai produsen. "Ini adalah program yang memberikan peluang dan akses bagi masyarakat desa. Meningkatkan produktivitas, sekaligus nilai tambah ekonomi, dengan tetap menjaga karakter gotong royong masyarakat desa. Juga kesejahteraan masyarakat desa” ujarnya.
Adanya Usaha Bersama Komunitas,lanjut Marwan, memberi peluang pengalihan nilai tambah dalam bentuk profit margin.
Yang selama ini dinikmati perusahaan produsen menjadi manfaat finansial bagi masyarakat desa yang menjadi anggota komunitas, sekaligus meningkatkan kesejahteraannya” kata Marwan.
Dijelaskan, saat ini program UBK dilaksanakan di 100 desa di 36 kabupaten yang tersebar di 19 provinsi.
Dengan persebaran yang cukup merata, di pulau Sumatera mencakup 6 kabupaten di 6 provinsi, Kalimantan 2 kabupaten di 2 provinsi, Sulawesi 2 kabupaten di 2 provinsi.
Kemudian, Nusa Tenggara 2 kabupaten di 2 provinsi, Maluku 2 kabupaten di 2 provinsi, dan pulau Jawa mencakup 22 kabupaten di 5 provinsi.