Pengalaman Wakil Ketua DPRD Riau Naik Lion Air, Dedet Sampai Bali, Barangnya Tertinggal di Jakarta
Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Noviwaldy Jusman mengaku pernah punya pengalaman yang tidak mengenakkan terkait pelayanan selama di bandara.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Noviwaldy Jusman atau yang akrab dipanggil Dedet mengaku pernah punya pengalaman yang tidak mengenakkan terkait pelayanan selama di bandara.
Mulai dari barang yang ketinggalan, rusak, hilang sampai yang basah akibat hujan.
Namun pengalaman yang paling diingatnya adalah saat barang yang ketinggalan di Jakarta sementara ia dan istrinya sudah berada di Bandara Ngurah Rai, Bali.
Kejadian itu dua tahun yang lalu saat ia dan istrinya berlibur ke Pulau Dewata.
Butuh waktu tiga hari baru barangnya tersebut kembali didapatkannya.
"Semua tas yang berisi pakaian tertinggal di Jakarta, jadi malam itu saya tidur dengan pakaian yang masih rapi," ujarnya kepada Tribun Pekanbaru (Tribunnews.com Network), Jumat (8/1/2016).
Esoknya ia kembali mempertanyakan keberadaan tas miliknya. Ternyata memang tas tersebut tertinggal di Bandara Soekarno Hatta saat transit.
Namun proses pengiriman tidak bisa dilakukan hari itu juga alias menanti keesokan harinya.
"Hari ketiga barulah dikonfirmasi tas milik saya sudah sampai di Bandara Ngurah Rai. Untuk sampai ke hotel pun saya harus berdebat dengan pengeloa Lion Air," kata Dedet.
Beruntungnya saat tas tersebut sampai Politisi Demokrat ini menyebutkan tidak ada barang-barangnya yang hilang.
Namun soal kehilangan, Dedet mengaku juga pernah mengalaminya.
"Pernah saya kehilangan barang di dalam tas. Itu kejadian beberapa tahun lalu. Saya sudah tidak terlalu ingat lagi. Demikian juga dengan barang-barang saya yang rusak meskipun did alam tas serta yang basah," ujarnya.
Seluruh pelayanan buruk tersebut didapatkannya saat terbang bersama pesawat Lion Air.
"Kalau pengelolaan bagasi di Lion Air memang sangat mengecewakan. Saya pernah mengalami barang hilang, rusak, basah-basah," terangnya.
Terkait peristiwa-peristiwa yang dialami, Dedet berharap terus dilakukan perbaikan dalam pelayanan barang-barang penumpang di bandara.
"Banyak komplain, banyak yang protes terkait barang bawaan. Tentu itu harus menjadi perhatian," ujar Dedet.