Warga Nunukan Kesulitan Angkutan Cepat untuk Orang Sakit Sejak MAF Tak Beroperasi
Sejak MAF tidak bisa terbang empat bulan belakangan ini, warga kesulitan mendapatkan angkutan untuk orang sakit yang membutuhkan penanganan cepat.
Editor: Dewi Agustina
Dokter merujuk agar pasien segera diterbangkan untuk mendapatkan pelayanan medis yang lebih baik. Namun, tanpa MAF tiga hari dirawat di puskemas Ribed menghembuskan nafas terakhir.
Korban lainnya, Yusuf Langit (60), warga Desa Long Umung, Kecamatan Krayan. Martinus yang kebetulan sedang berada di Long Bawan menceritakan, saat itu Yusuf tiba-tiba rebah di jalan. Dia pun segera dilarikan ke puskemas di Long Bawan.
"Dirujuk ke Tarakan, masalahnya pesawat tidak ada. Tidak bisa connect pesawatnya, malamnya dibawa kembali ke Long Umung karena sudah meninggal dunia," ujarnya.
Pendeta Dolop (50), warga Desa Terang Baru, Kecamatan Krayan juga meninggal dunia karena tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
"Semua itu tidak tertolong karena pesawat," kata Marli.
Satu warga lainnya, Timang Leban (50) warga Desa Long Rungan, Kecamatan Krayan Selatan belum diketahui nasibnya hingga kini.
Gath Khaleb, warga Kecamatan Krayan Selatan yang dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, saat itu Timang memang sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Marli mengatakan, pasien kemudian diangkut dari Long Rungan melalui jalan darat ke Long Layu.
"Sampai sekarang kami tidak tahu kabarnya, kami tidak bisa berkomunikasi. Rencananya waktu itu diangkut dari Long Layu ke Long Bawan lalu diangkut naik Susi Air," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.