Napi Lapas Bolangi Dapat Kiriman Paket Sabu dari Lapas Surabaya dan Jakarta
Jaringan sindikat narkoba yang masuk di Lapas Narkoba Bolangi adalah jaringan yang terjalin secara emosional.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Peredaran narkoba di Lapas Narkoba Bolangi, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan terungkap setelah narapidana Lapas Bolangi, Eddy Kallo mengakui menerima kiriman paket dari dua lapas di daerah Jawa, yakni Lapas Surabaya dan Lapas Jakarta.
Dirnarkoba Polda Sulselbar, Kombes Pol Azis Djamaluddin mengatakan, jaringan sindikat narkoba yang masuk di Lapas Narkoba Bolangi adalah jaringan yang terjalin secara emosional.
"Jadi jaringan ini dari dua daerah di Jawa, Jakarta dan Surabaya yang meminta pasokan dari Malaysia. Jaringan-jaringan ini diketahui mempunyai jalinan kekeluargaan," kata Azis sesaat menghadiri Sertijab Wakapolda Sulselbar di SPN Batua, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Jumat (8/1/2016) kemarin.
Jaringan sindikat narkoba yang teratur secara kekeluargaan ini melakukan bangunan komunikasi via telepon seluler yang dimonitor langsung Sipir Lapas pada tiap-tiap daerah.
Tahanan Lapas Narkoba Bolangi Eddy Kallo mengaku, ia sudah melancarkan aksinya dari awal bulan Desember tahun 2015 dengan melibatkan Sipir Bolangi Septian Kosasih (27) untuk mengambil sabu seberat 200 gram di Kantor Pos Indonesia Jl Perintis Kemerdekaan Km 17 Kota Makassar.
"Dan si sipir ini disuruh lagi untuk menjemput paket sabu 400 gram pada Kantor Pos yang sama pada Kamis kemarin (7/1/2016)," jelas Azis.
Sipir Bolangi, Septian Kosasih dan Eddy Kallo kini telah diamankan di Mapolda Sulselbar untuk kemudian sudah berjalan proses hukum.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.