Kerap Disiksa Bocah 13 Tahun Terpaksa Hidup di Jalanan
Rencananya, Habil akan disekolahkan kembali
Penulis: Array Anarcho
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - M Habil (13), bocah yatim piatu anak pasangan almarhum Kecik dan Idah terpaksa hidup di jalanan lantaran kerap mendapatkan perlakuan kasar dari om dan tantenya.
Selama lima tahun di jalanan, Habil yang cuma mengenyam pendidikan hingga kelas 3 Sekolah Dasar ini terpaksa ikut menjadi kernet angkutan kota (angkot) di kawasan Percut Seituan.
Saat ditemui Tribun di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID), Habil yang ditemani Azzam, dari Pusat Studi Hak Azasi Manusia Universitas Negeri Medan (Unimed) mengaku terpaksa hidup di jalanan karena kerap mendapatkan perlakuan kasar dari om dan tantenya bernama Nambas dan Eni.
"Setelah orangtua saya meninggal, saya sempat tinggal sama om dan tante saya," katanya, Kamis (14/1/2016) siang.
Sejak mendapat perlakuan kasar itu, Habil yang seorang diri lebih memilih tinggal di rumah-rumah penduduk.
Kadangkala, ia tidur di atas angkutan kota yang ada di terminal di seputaran Percut Seituan.
"Kadang saya tidur di teras-teras rumah orang. Kalau pagi, saya ikut narik angkot Kenari di Percut," ujarnya.
Meski begitu, pihak KPAID Sumut sendiri tengah berupaya berkordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara.
Rencananya, Habil akan disekolahkan kembali.
"Jam dua ini nanti kami akan bertemu dengan Dinas Sosial. Rencana, anak ini akan kita serahkan ke Dinas Sosial," kata Komisioner KPAID Sumut, Muslim Harahap.
Menurut Muslim, nantinya Habil akan mendapatkan kehidupan yang layak sebagaimana anak-anak lainnya. Muslim menjamin, bahwa Habil akan tidak akan mendapatkan perlakuan kasar lagi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.