Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muhammad Sajie Bantah Larang Warga Bersalawat dan Peringati Maulid Nabi

Warga yang menolak Muhammad Sajie tinggal di Sepinggan Baru RT 9 Balikpapan Selatan adalah tidak benar.

Penulis: Ahmad Sidik
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Muhammad Sajie Bantah Larang Warga Bersalawat dan Peringati Maulid Nabi
Tribun Kaltim/Ahmad Sidik
M Sajie (baju putih) bersama Sopyan (baju abu-abu tanpa jenggot) berbincang di rumah Sopyan RT 9, Sepinggan Baru Balikpapan Selatan, Jumat (15/1/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Ahmad Sidik

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Sehari usai pemberitaan tentang warga sekitar yang menolak dirinya berada di RT 9, Muhammad Sajie (31) mengumpulkan warga dan tokoh agama setempat untuk memberi keterangan.

Dari keterangan warga RT 9, Ketua musala dan imam Musala RT 9 terungkap bahwa warga yang menolaknya tinggal di Sepinggan baru RT 9 Balikpapan Selatan adalah tidak benar.

Ketua musala RT 9 Sopyan ditemui di rumahnya, Jumat (15/1/2015) sekitar pukul 20.00 Wita menegaskan bahwa warga RT 9 pada pertemuan bersama tidak ada yang menolak keberadaan Muhammad Sajie.

Terkait adanya larangan bersalawat dan memperingati maulid nabi adalah tidak benar.

Baca: Warga Asal Syiria Diusir dari Sepinggan Baru karena Diduga Mengajarkan Ajaran Sesat

"Saya mengatahui sendiri, dia (Muhammad Sajie) tidak pernah melarang warga untuk memperingati maulid nabi maupun bersalawat," ungkap Sopyan.

BERITA TERKAIT

Warga RT 9 bahkan mempersilakan Muhammad Sajie untuk menjadi imam musala. Hal ini juga dibenarkan imam musala RT 9, Syakir.

Menurutnya beberapa warga yang menolak kehadiran Muhammad Sajie malah bukan dari RT 9.

"Kemarin subuh saya persilakan Muhammad Sajie untuk memimpin salat subuh," ungkap Syakir.

Muhammad Sajie memang berencana mengajar bahasa Arab kepada masyarakat sekitar.

Namun banyaknya warga yang menolak membuatnya tidak melanjutkan kegiatan untuk belajar bahasa Arab.

"Awalnya memang ada kegiatan belajar bahasa Arab, karena warga menolak, setelah dua bulan berlangsung, akhirnya saya hentikan," ungkap Muhammad Sajie.

Pedagang minyak zaitun ini mengatakan dakwah yang dilakukan selalu dibuktikan dengan Alquran dan Al Hadits.

Meskipun dia pernah melarang orang yang merokok di dalam musala, namun dia tidak pernah melarang orang bersalawat dan memperingati maulid nabi.

"Dia memang suka berdebat, namun jika ada orang yang menolak apa yang dinasihatkan, dia juga tidak melarang warga melakukan yang sudah menjadi keyakinannya. Kalaupun dia melarang orang merokok di dalam masjid, itu hal yang memang seharusnya dilakukan, karena tempat ibadah bukan untuk merokok," ujar warga sekitar.

Sebelumnya, Selasa (12/1/2016) warga bersama anggota babinkamtibmas dari Polsek Balikpapan Selatan telah mengadakan perjanjian dengan Muhammad Sajie.

Pria asal Suriah ini meminta surat yang menyatakan warga keberatan dirinya berada di RT 9, namun kepolisian bahkan tidak menunjukkan isi surat keberatan warga.

"Warga yang tidak terima bahkan bukan dari RT 9, mereka hanya satu atau dua orang yang melakukan tindakan provokasi. Karena waktu kita dikumpulkan Selasa (12/1/2016), warga ditanya satu-satu, namun warga diam ketika diminta untuk mengatakan keberatannya," tutur seorang warga lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas