Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Doni Bingung Eks Gafatar Disebut Eksklusif

Dari tempat asalnya di Bantul, DIY, Doni beserta istrinya, Fitri (25) serta satu putranya, Andromeda (3 bulan), berniat mengadu nasib ke tanah Borneo.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Doni Bingung Eks Gafatar Disebut Eksklusif
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Satu diantara ratusan pengungsi eks Gafatar asal Mempawah terbaring sakit bersama anaknya saat menunggu pembagian makan dan lokasi tidur di Bekangdam XII/Tpr, Jl Adisucipto, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (19/1/2016) pukul 19.30 WIB. Arus pengungsian 664 warga ini terbagi dalam dua gelombang, pertama datang sejumlah 327 orang dari Moton Panjang dan sisanya 337 pada gelombang kedua dari Desa Pasir, Kabupaten Mempawah. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI 

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Tangis Andromeda (3 bulan), pecah tatkala gemuruh hujan deras menerpa atap tenda yang beberapa menit sebelumnya terbakar terik matahari.

Hujan yang mengguyur tempat penampungan sementara bagi 1.119 warga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tersebut merembes hingga dinding tenda.

Anak-anak dan wanita yang awalnya berbaring dibawah tenda kini harus berdiri atau agak merapat ke tengah.

Velbed (tempat tidur lapangan yang biasa digunakan prajurit) harus dimiringkan atau bahkan ditimpakan ke vedbed lainnya agar air hujan yang menetes dan merembes, tak membasahi tempat tidur itu.

"Supaya bisa digunakan buat anak saya tidur nanti malam," ungkap Doni (30), satu di antara pengungsi warga eks Gafatar dari Kabupaten Mempawah, usai berbincang dengan Pangdam XII/ Tanjungpura, Mayjen TNI Agung Risdhianto, Rabu (20/1/2016).

Doni merupakan warga pendatang di Mempawah sejak sebulan lalu.

Dari tempat asalnya di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Doni beserta istrinya, Fitri (25) serta satu putranya, Andromeda (3 bulan), berniat mengadu nasib ke tanah Borneo.

Berita Rekomendasi

Istrinya tampak memindahkan Andromeda yang terus menangis di gendongannya, tatkala hujan semakin deras.

Hanya sekitar lima vedbed yang tetap pada posisinya, sebagai tempat duduk, demi mengindari rembesan air yang mulai menggenangi tanah.

Doni tercatat sebagai satu di antara 1.119 pengungsi dari Mempawah yang dievakuasi ke Bekangdam XII/ Tanjungpura, pada Selasa malam.

Hingga Rabu, mereka belum mendapatkan kepastian kapan akan dipulangkan ke tempat asal masing-masing.

Sembari memegang selimut ungu yang baru dibagikan petugas, Doni terlihat mencemaskan kondisi Anromeda. Namun ia menyempatkan berkisah perjalanannya hingga sampai di Mempawah.

"Saya dan keluarga datang Jumat (25/12/2015), langsung menuju tempat (pos) penerimaan dulu. Di situ kami kumpul, temu kangen dengan teman," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas