Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelaku Curanmor di Kota Bandung Umumnya Bersenjata Api

Setelah dipelajari setahun lebih,angka kejahatan curanmor di Kota Bandung sangat kritis

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pelaku Curanmor di Kota Bandung Umumnya Bersenjata Api
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
SENJATA API RAKITAN - Kapolrestabes Bandung, Kombes Angesta Romano Yoyol (tengah) didampingi Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Ngajib (kiri) memperlihatkan barang bukti senjata api rakitan saat gelar perkara penangkapan komplotan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Senin (27/4). Komplotan bersenjata api yang berjumlah lima orang asal Lampung itu sudah 100 kali melakukan pencurian sepeda motor berbagai merek di wilayah hukum Polrestabes Bandung dalam kurun waktu tiga bulan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Angesta Romano Yoyol, mengatakan, tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kota Bandung cukup mengkhawatirkan.

Pelaku curanmor tak lagi menyasar sepeda motor yang terparkir di pinggir jalan melainkan sudah berani masuk ke dalam rumah.

"Pelaku sekarang pakai senjata api makanya kami sudah tidak main-main untuk menangani kasus ini," kata Yoyol kepada wartawan di Graha Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/1/2016).

Setelah dipelajari setahun lebih, ujar Yoyol, angka kejahatan curanmor di Kota Bandung sangat kritis.

Sementara kejahatan di Bandung tentang geng motor dan rampok sudah berhasil ditekan.

"Kasus curanmor di Kota Bandung itu bisa lima sehari. Nah sekarang ada pos mobile, kasusnya berkurang menjadi dua per hari. Makanya kami terus berupaya menekan dengan inovasi yang kami lakukan," kata Yoyol.

Berita Rekomendasi

Dikatakan Yoyol, 70 persen kasus curanmor di Kota Bandung semuanya terjadi di komplek dan permukiman, sisanya terjadi di tempat parkir.

Itu mengapa Polrestabes Bandung melakukan inovasi dengan menerapkan kampung zona aman.

"Jam rawan curanmor di permukiman dan komplek itu sekitar jam 21.00 WIB sampai jam 04.00 WIB. Nah dengan kampung zona aman itu membuat satpam komplek itu aktif. Yang dulunya pintu masuk lima atau enam djadikan satu. Hanya satu pintu keluar dan masuk. Lainnya ditutup pakai portal," kata Yoyol.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas