Kader PDI Perjuangan Kepung Kalimantan Tengah
Suasana politik di Kalimantan Tengah meningkat seiring mendekatnya jadwal pelaksanaan Pilgub tunda tanggal 27 Januari yang akan datang.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KALTENG - Suasana politik di Kalimantan Tengah meningkat seiring mendekatnya jadwal pelaksanaan Pilgub tunda tanggal 27 Januari yang akan datang.
Provinsi yang dua periode berturut-turut dipimpin oleh Kader PDI Perjuangan itu sepertinya mendapat perhatian penuh pimpinan partai. Terbukti dari diterjunkannya kader-kader terbaik PDI Perjuangan di wilayah itu selama beberapa waktu terakhir.
Tak kurang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Surabaya terpilih Tri Rismaharini dan Walikota Semarang dijadwalkan blusukan di wilayah itu. Selain itu tercatat belasan Bupati, Walikota dan anggota DPR RI juga turut serta bergotong royong untuk memenangkan Willy M Yoseph-HM Wahyudi K Anwar dalam pemilihan gubernur-wakil gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan menyapa pemilih di berbagai wilayah di sana.
"Kami memang menerjunkan kader-kader terbaik kami kesana sebagai wujud dari semangat gotong-royong yg menjadi filosofi PDI Perjuangan", jelas Hasto Kristiyanto, Sekjen DPP PDI Perjuangan dalam keterangannya, Sabtu (22/1/2016).
Mereka turun ke sana untuk menyapa warga yang berasal dari daerah masing-masing, guna menceritakan bagaimana kampung halaman mereka telah dibangun oleh kader-kader Partai.
"Kami harap turunnya mereka mampu melawan politik uang dan penggunaan isu SARA dan intimidasi yang mewarnai hari-hari terakhir menuju pemungutan suara," tambah Hasto.
Dijelaskan Hasto, 10 tahun kepemimpinan Teras Narang di Kalteng di bawah PDI Perjuangan telah berhasil membuka isolasi daerah pedalaman dgn pembangunan infrastruktur jalan yang massif. Keberhasilan Teras Narang ini terjadi ketika PDI Perjuangan menjadi Partai oposisi. Oleh karena itu, PDI Perjuangan menganggap penting pemenangan pilgub kali ini karena akan memudahkan percepatan pembangunan Kalteng karena PDI Perjuangan menjadi partai yang berkuasa di tingkat nasional.
"Nah, bagi masyarakat Kalimantan tak perlu heran kalau tiba-tiba kepala daerah di kampung halaman mereka tiba-tiba blusukan di pasar-pasar atau menyapa pemilih di wilayah pedalaman," ujar Hasto.