Pakde Karwo Bingung, Warga Bekas Pengikut Gafatar Cuek Disambut di Surabaya
Pakde Karwo bingung melihat bekas para pengikut Gafatar tak terlihat antusias kembali ke kampung halamannya.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Sri Handi Lestari
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Gubenur Jawa Timur, Soekarwo, mengunjungi gedung transito Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Kependudukan Jatim di Margorejo.
Kehadiran Soekarwo disambut biasa saja oleh sekitar 150 warga bekas pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang tiba dalam penerbangan pertama di Bandara Juanda, Surabaya pada Sabtu (23/1/2016) pukul 05.15 WIB.
Pagi itu, pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu bingung melihat warga yang ia kunjung tak antusias, bahkan mereka tidak memberikan apresiasi apapun telah dipulangkan dan mendapat penampungan sementara sebelum dikembalikan ke daerah asal.
Sementara berkumpul di aula untuk menunggu pembagian ruang tidur itu, Pakde Karwo menyapa dan meminta bersabar, mereka malah membalas ala kadarnya.
"Sabar, ini musibah. Kalian tidak bersalah, pemerintah akan bantu," kata Pakde Karwo kepada para bekas pengikut Gafatar.
Pakde Karwo mengatakan dirinya dan semua pihak tahu, para warga ini korban, tidak tahu apa-apa, dan mereka hanya ikut-ikutan Gafatar.
Dari 150 warga yang sudah berada di transito, terdiri atas 50 laki-laki dewasa, 60 perempuan dewasa, usia remaja 27 dan anak-anak 13 orang.
Tampak hadir di transito, Suhariyono, ayah Erry, warga Kenjeran yang diduga juga ikut dalam ormas tak terdaftar itu. Suhariyono tampak menahan tangis melihat para warga yang datang dari Kalimantan itu.
"Saya berharap anak saya ada di sini, tapi kenyataannya tidak ada. Entah di mana anak saya, tapi saya berharap dia pulang dan kembali ke kami. Kami pasti menerima," ungkap Suhariyono.