Polda Kalbar Tahan Ketua Gafatar Jateng Karena Memprovokasi Anggota Supaya Tak Mau Dipulangkan
Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono menarik personelnya yang hendak melakukan pengamanan penjemputan eks anggota Gafatar
Editor: Gusti Sawabi
aporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono menarik personelnya yang hendak melakukan pengamanan penjemputan eks anggota organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Sabtu (23/1/2016) dini hari.
Budi mengatakan tiga pesawat carteran yang rencananya membawa pulang sekitar 500 eks Gafatar asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lantaran para eks Gafatar ini menolak untuk dipulangkan ke daerah asal.
"150 personil anggota kami tarik dari bandara karena tiga penerbangan yang rencananya mengangkut eks Gafatar dibatalkan dan perkembangannya mereka akan naik kapal laut dari Pontianak," ujar Kapolres, Sabtu (23/1/2016).
Kapolres menambahkan dari informasi yang didapatnya, saat ini 10 orang eks Gafatar termasuk Ketua Gafatar Jawa Tengah, Eka Cakraningrat ditahan di Polda Kalimantan Barat karena memprovokasi supaya eks Gafatar menolak dipulangkan ke daerah asal.
"Info yang kami dapat seperti itu. Aksi penolakan terjadi sehingga batal dipulangkan dan sejumlah orang yang diduga memprovokasi saat ini diamankan," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, tiga pesawat Lion Air rencananya akan membawa ratusan eks Gafatar dan tiba di Bandara Adi Soemarmo, Solo, pada jam 22.55, 00.10 dan 01.20 WIB.
Akan tetapi karena hingga jam 23.50, tidak ada perintah terkait security clearance (pengamanan penerbangan) dan masih adanya penolakan maka tiga penerbangan akhirnya dibatalkan.
Sejumlah anggota TNI/Polri yang berjaga sejak beberapa jam sebelum jadwal kedatangan akhirnya ditarik dari Bandara. Runway lighting (lampu landasan pacu) Bandara Adi Soemarmo juga akhirnya dimatikan pada jam 00.00 WIB. (har)