Manajemen GO-JEK Bantah Ada Pembobolan Pihak Ketiga yang Sebabkan Saldo Mitra Berubah
Perubahan saldo disebabkan oleh terjadinya kesalahan teknis ketika sedang dilakukan upgrade software sistem internal dalam rangka meningkatkan kinerja
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar yang menyebutkan adanya pembobolan pihak ketiga yang menyebabkan saldo mitra driver GO-JEK berubah dibantah manajemen GoJek.
Dalam email yang dikirimkan kepada Tribunnews, manajemen GO-JEK mengklarifikasi tidak ada pembobolan (hack) oleh pihak ketiga yang menyebabkan saldo milik driver GO-JEK.
Perubahan saldo yang dialami oleh beberapa mitra driver GO-JEK sejak tadi malam disebabkan oleh terjadinya kesalahan teknis ketika sedang dilakukan upgrade software sistem internal dalam rangka meningkatkan kinerja sistem GO-JEK.
Saat ini, permasalahan tersebut sudah sebagian besar diatasi dan seluruh saldo mitra driver akan kembali normal paling lambat malam ini (Senin, 25 Januari 2016).
Deposit para mitra driver merupakan salah satu prioritas utama dalam operasional bisnis GO-JEK, oleh karena itu kami memastikan isu ini ditangani dengan baik, dan yang paling penting tidak merugikan driver kami.
Bila ada mitra driver GO-JEK yang saldonya belum kembali normal dalam 24 jam ke depan, mitra driver GO-JEK dapat menghubungi layanan driver service center melalui email driversupport@GO-JEK.com atau telepon ke 021 50233200.
Diberitakan Tribunnews, tadi siang, kantor Gojek Medan di Jl Perintis Kemerdekaan, Medan Timur tampak dipenuhi sejumlah pengendara gojek.
Merebak kabar, jika sistem keuangan dan database Gojek Medan dibobol hacker.
Dari informasi yang dikumpulkan, para pengendara gojek ini berkumpul untuk mempertanyakan saldo mereka yang hilang tiba-tiba di dalam rekening data base kantor.
Jumlahnya pun bervarisasi, bahkan ada yang disebut-sebut mencapai Rp 7 juta.
Setelah rekening data basenya dikabarkan dibobol, jumlah saldo milik para pengojek tinggal Rp110 ribu di dalam rekening.
Sayangnya, sejumlah pengojek yang hendak diwawancarai awak media buru-buru diminta masuk ke dalam kantor oleh petugas security.
Salah seorang security pun sempat mendatangi awak media.
Pria bernama Candra itu beralasan bahwa pengojek berkumpul karena ada temannya yang meninggal dunia, bukan karena ingin protes soal adanya kabar pembobolan data base kantor.
"Driver gojek ada yang meninggal. Jadi mereka (berkumpul) mau melayat," kata Candra, Senin (25/1/2016).
Disinggung soal adanya kabar data base rekening pengojek yang dibobol hacker, Candra buru-buru menampiknya.
Ia kemudian meminta sejumlah awak media untuk membuat surat jika ingin konfirmasi.
"Kalau itu (pembobolan data base), saya enggak tau. Kalau orang abang mau konfirmasi, buat surat dulu bang. Enggak bisa gitu aja," katanya kemudian pergi.
Hingga saat ini, sejumlah driver gojek yang sempat protes masih berada di dalam kantornya. Mereka terkesan diarahkan untuk tidak bicara kepada sejumlah awak media.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.