Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

105 Orang eks Gafatar Asal Jambi Menolak Dipulangkan

Ali mengatakan, 33 KK yang tergabung ke Gafatar umumnya alasan untuk mencari pengidupan lebih layak, dengan berkebun.

Penulis: Dedi Nurdin
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in 105 Orang eks Gafatar Asal Jambi Menolak Dipulangkan
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Warga eks Gafatar menunggu pendataan keberangkatan menggunakan bis menuju Bandara Internasional Supadio Pontianak, di Bekangdam XII Tanjungpura, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Selasa (26/1/2016) pukul 18.00 WIB. Paginya sebanyak 823 eks Gafatar diangkut dengan KRI Teluk Bone menuju Jakarta, dan malamnya satu penerbangan Lion Air membawa lebih dari 100 warga eks Gafatar menuju Jakarta. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI  -  Sebanyak 105 warga provinsi Jambi dari sejumlah kabupaten teridentifikasi tergabung dalam Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Dari hasil pendataan Kesbangpol Provinsi Jambi, dari 105 orang terdiri dari 33 KK (Kartu Keluarga) saat ini berada di Pontianak.

Warga Jambi yang berangkat ke Kalimantan ini tersebar di sejumlah tempat perkampungan Gafatar.

Namun, untuk proses pemulangan eks Gafatar asal Jambi ini pihak Kesbangpol Provinsi Jambi cukup kesulitan.

Seperti disampaikan Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jambi, Ali Dasril, Kepala Kesbangpol rerata eka Gafar asal Jambi ini menolak untuk dipulangkan ke daerah asal masing-masing.

"Masih kita bujuk, mereka menolak pulang tapi mereka memang harus kita pulangkan. Malam ini kita masih bicarakan dengan mereka, kita berikan pengarahan," kata Ali Dasri, Dikonfirmasi via Telpon, Kamis (28/1/2016).

Berita Rekomendasi

Ali mengatakan, 33 KK yang tergabung ke Gafatar umumnya alasan untuk mencari pengidupan lebih layak, dengan berkebun.

Tak jarang mereka menjual harta benda hanya untuk mengadu nasib di tanah Borneo. Alasan ini lah yang membuat mereka enggan pulang ke Jambi.

"Alasannya harta mereka di jambi sudah habis tidak ada yang tersisa, untuk pindah ke Kalimantan. Mereka malu, belum lagi alasan malu jika pulang dalam kondisi tanpa harta. Apa lagi sudah pamitan pindah sama tetangga," kata Ali dikonfirmasi tribunjambi.com (tribunnnews.com network) via telpon seluler.

Hingga Kamis malam, ratusan eks anggots Gafatar asal jambi masih berada di tenda pengungsian di Pontianak.

Rencananya, Jumat (29/1/2016) sore eks Gafatar Jambi ini akan diberangkatkan ke Tanjung Priok dengan menggunakan armada kapal laut milik TNI AL.

Di Jakarta nantinya mereka akan dikarantina untuk diberi penguatan moral dan wawasan kebangsaan oleh tim kementrian dinas sosial.

Sekitar dua hari menjalani karantina di pengungsian di Jakarta, selanjutnya mereka akan di pulangkan dari jakarta dengan menggunakan bus yang dikawal oleh aparat TNI.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas