BNNP Kepri Evaluasi Pelatihan Kewirausahaan Pecandu Narkoba
Addlinsyah mengatakan, kunjungan evaluasi ini dilakukan untuk memonitor kelangsungan usaha yang dijalankan oleh para penerima bantuan.
Penulis: Alvin Lamaberaf
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Batam, Alvin Lamaberaf
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepulauan Riau melakukan kunjungan evaluasi terhadap enam kelompok rentan pengguna narkoba yang telah menerima pelatihan kewirausahaan dan bantuan dana fasilitasi dari BNNP Kepri beberapa waktu lalu.
Kasi Pemberdayaan Masyarakat BNNP Kepri, Plt. Addlinsyah mengatakan, kunjungan evaluasi ini dilakukan untuk memonitor kelangsungan usaha yang dijalankan oleh para penerima bantuan.
“Kami datang untuk memeriksa jalannya usaha dan membantu bila ada kesulitan mereka dilapangan,” ungkap Addlin.
Kata Addlin, sebagian usaha yang telah dievaluasi adalah usaha salon Ling Ling di Baloi, usaha Bengkel di Ruko Taman Raya, usaha Home Studio Recording di Sei Pancur dan usaha Salon di Batu Ampar.
“Semuanya sudah beroperasi, namun masih perlu beberapa pengembangan,” jelas Addlin
“ Kami menghimbau masyarakat agar memberikan dukungan terhadap usaha mereka sehingga mereka kembali memiliki rasa percaya diri sehingga tidak lagi mengkonsumsi narkoba.” Harap Addlin.
Katanya, tidak hanya sebagai tempat usaha, salon dan bengkel tersebut dipergunakan sebagai tempat berkumpul rekan rekan pecandu narkoba yang sedang berjuang untuk pulih dari ketergantungannya.
“ Mereka rutin mengadakan pertemuan setiap bulan. Dalam pertemuan tersebut mereka saling mendorong untuk pulih dan tidak relapse. Di tempat usaha tersebut mereka juga melatih rekan rekannya yang tidak memiliki pekerjaan, ” kata Addlin.
Menurutnya, kebanyakan para pecandu atau korban dari narkoba tersebut berujung pada pengangguran. Oleh sebab itu, pemberian fasilitasi tersebut dikhususkan bagi para korban dan pecandu.
"Ini juga sebagai upaya kami membantu pemerintah menekan angka pengangguran," ujarnya.
BNNP Kepri juga menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk memperluas jangkauan BNN memberikan edukasi di tengah masyarakat.
"SDM kami masih terbatas untuk menjangkau sampai ke wilayah RT atau RW. Sehingga seluruh masyarakat mengetahui terang rehabilitasi. Karena selama ini mereka takut," paparnya.(*)