Laporan Wartawan Tribun Bali, Manik Priyo Prabowo

TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Seto Mulyadi, menilai Indonesia masuk dalam kategori darurat paedofilia.

Menurut Kak Seto, panggilan akrabnya, dalam setiap kasus paedofilia, korban merupakan orang dekat, dan setiap pelaku selalu memilih korbannya lebih dari dua.

"Indonesia sudah masuk kategori extra ordinary crime‎ paedofilia dan kekerasan terhadap anak," ujar Kak Seto kepada Tribun Bali dalam temu Kak Seto bersama Produser Film Untuk Angeline di Hotel The Harmony Sunset, Seminyak, Badung, Bali, Minggu (31/1/2015).

Ia mencontohkan bagaimana kasus Engeline di Bali begitu mengejutkan publik karena kejam dan mengerikan, Ada juga kasus pembunuhan anak dalam kardus, dan yang terbaru adalah Robert Andrew Fiddes Ellis, korbannya sampai 11 orang.

"Jangan sampai lemahnya hukum di Indonesia, membawa angin segar pelaku paedofilia," jelas dia.

Kak Seto bersama Hamidah, ibunda Engeline, dan Produser film untuk Angeline. Mereka berfoto bersama dalam acara temu Kak Seto bersama Produser Film Untuk Angeline di Hotel The Harmony Sunset, Seminyak, Badung, Bali, Minggu (31/1/2015). (Tribun Bali/ Manik Priyo Prabowo)

Robert adalah warga negara Australia dan dia seorang paedofil dan kini kasusnya masih ditangani Polda Bali.

Melihat kondisi tersebut, Kak Seto berharap Polda Bali bertindak tegas terhadap paedofil dan kekerasan seksual tersebut.

Sebab, jika Kepolisian tidak menindak tegas pelaku-pelaku paedofil, maka Bali yang seharusnya menjadi destinasi pariwisata dunia, akan dianggap juga sebagai surga paedofil.

‎"Mohon bertindak secara tegas, jangan sampai Bali menjadi surga buat kaum paedofil. Itu yang harus ditangkasi. Kalau ada wisatawan melakukan tindakan pelecehan terhadap anak, mohon ditindak dengan hukuman paling maksimal," tandas Kak Seto yang kental berbahasa Jawa halus ini.