Massa AMPB Sumatera Utara Ancam Sweeping Mahasiswa Malaysia di Medan
Jika kasus Sarah tidak ditindaklanjuti oleh Konjend Malaysia, maka massa AMPB SU akan melakukan sweeping terhadap mahasiswa asal Malaysia.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kasus penyiksaan dan penelantaran tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Tanjung Balai, Asahan bernama Sarah Febrina membuat geram sejumlah massa dari Aliansi Mahasiswa Peduli Bangsa Sumatera Utara (AMPB SU).
Massa mengancam, jika kasus Sarah tidak ditindaklanjuti oleh Konsulat Jenderal (Konjend) Malaysia, maka massa AMPB SU akan melakukan sweeping terhadap mahasiswa asal Malaysia.
"Konjend Malaysia harus menindaklanjuti kasus Sarah ini. Di sana, Sarah kerap disiksa. Jika dalam waktu 3x24 jam tuntutan kami tidak dipenuhi, maka kami akan melakukan sweeping terhadap seluruh mahasiswa asal Malaysia yang kuliah di setiap kampus di Sumatera Utara," kata massa yang dikomandoi Jansen Sitorus, Rabu (3/2/2016) siang.
Menurut Jansen, apa yang dilakukan majikan Sarah sama sekali tidak berprikemanusian. Pasalnya, selain disiksa, Sarah juga jarang diberi makan dan tidak diizinkan beribadah.
"Majikan Sarah ini patut dihukum. Pemerintah Malaysia harus menjatuhkan sanksi tegas terhadap majikan Sarah yang telah berlaku semena-mena," katanya.
Usai menyampaikan orasinya, perwakilan massa AMPB SU dan keluarga Sarah masuk ke dalam Konjend Malaysia. Hampir setengah jam berada di dalam Konjend Malaysia, mereka pun keluar setelah dijanjikan akan dibantu.
"Tadi pihak Konjend berjanji akan membantu pencarian Sarah di Malaysia. Perwakilan Konjend siang ini akan menelepon pemerintah di sana guna mencari Sarah untuk dipulangkan ke Indonesia," kata Jansen. (ray/tribun-medan.com)