Tak Betah Ditampung, Bekas Pengikut Gafatar Bingung Ditolak Keluarga
Puluhan bekas pengikut Gafatar di Balai Kesejahteraan Citeureup ingin segera pulang, tapi keluarga di rumah menolak mereka.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri
TRIBUNNEWS.COM, CITEUREUP - Puluhan bekas pengikut Gafatar yang saat ini masih ditampung di Balai Kesejahtraan Sosial Citeureup, Kabupaten Bogor, ingin segera pulang.
Masih ada 92 orang bekas pengikut Gafatar menjalani pembinaan di BKS Citeureup yang berlokasi di Jalan Raya Puspanegara, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pekerja Sosial BKS Citeureup, Tatang Haris, mengatakan saat ini puluhan bekas pengikut Gafatar yang sedang mengikuti konseling mengaku ingin segera pulang ke kampungnya masing-masing.
"Mereka ingin segera pulang, katanya. Jadi saat konseling itu kami lebih banyak mendengarkan cerita mereka," cerita Tatang kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (5/2/2016).
Susahnya, para bekas pengikut Gafatar ini bingung mau pulang kemana lantaran keluarganya sudah tidak mau menerimanya lagi alias ditolak.
"Saya mendengarkan cerita mereka, sebagian besar keluarga menolak untuk menerimanya pulang," ucap dia.
Jika tidak diterima lagi oleh keluarganya, mereka minta dikembalikan ke Kalimantan. "Mereka memilih bercocok tanam dan melatih para petani lokal dalam hal pertanian," sambung Tatang.
Berdasarkan data yang diperoleh dari petugas BKS Citeureup, jumlah bekas pengikut Gafatar yang ditampung sebanyak 92 jiwa, terdiri dari 22 kepala keluarga.
Pembinaan dilakukan Majelis Ulama terhadap mereka seputar bidang keagamaan. Selain itu mereka juga mendapatkan pembinaan dari praktisi psikologi sosial.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.