Sedikitnya 7000 Orang Datangi Klenteng Tertua di Kota Jambi
Agus, pengurus klenteng Tua Pe Kong mengatakan, tak kurang dari tujuh ribu umat taoisme melakukan ibadah pada perayaan Imlek.
Penulis: Dedi Nurdin
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Klenteng Shio San Teng yang berlokasi di Kampung Manggis, kecamatan Jelutung Kota Jambi terus ramai dihadiri umat konghucu pada perayaan Imlek, Senin (8/2/2016).
Seperti terlihat, sejak pagi meski Kota Jambi di guyur hujan, namun tak menyurutkan niat umat konghucu di Jambi untuk terus berdatangan.
Bahkan hingga pukul 11.30 WIB, silih berganti klenteng yang juga dikenal dengan sebutan Tua Pe Kong ini masih terus ramai didatangi.
Klenteng Tua Pe Kong dikenal sebagai klenteng tertua di Kota Jambi. Berdiri sejak tahun 1805 Masehi, klenteng yang sebelumnya pindahan dari Sungai Maram ini menjadi representasi kemeriahan pada perayaan Imlek.
Hansen, salah seorang warga sesaat usai sembahyang mengaku senang tahun ini bisa mengikuti Imlek bersama keluarga.
Setiap tahunnya ia datang untuk melaksanakan sembahyang bersama keluarga.
"Tahun ini tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya, biasanya kami kesini terus, baru setelah itu kerumah acra kunjungan ke rumah keluarga lain," katanya.
Seperti terlihat meski suasana hujan, klenteng ini terus ramai didatangi.
Suasana ibadah di dalam kelenteng pun tersasa hangat.
Kepulan asap terlihat disetiap garu yang dibawa. Memenuhi ruangan yang di warnai aura cerah berwarna merah.
Lalu lalang ramai para umat melakukan sembahyang. Memberi Penghormatan kepada satu dewa ke dewa lainnya.
Usai memberi penghormatan di hadapan dewa, mereka kemudian menyalakan lilin berwarna merah di dekat altar.
Agus, pengurus klenteng Tua Pe Kong mengatakan, tak kurang dari tujuh ribu umat taoisme melakukan ibadah pada perayaan Imlek.
"Paling sedikit 7000 orang, karena disini pusatnya, paling rame memang disini," katanya minggu sore kemarin.(*)