Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teroris yang Hidup di Balik Penjara Ibarat Cuti Berjihad

Para teroris yang ditahan ibarat menghadapi cuti. Setelah keluar dari penjara, biasanya mereka akan berjihad dalam wujud yang lebih besar.

Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
zoom-in Teroris yang Hidup di Balik Penjara Ibarat Cuti Berjihad
Tribun Medan/Array A Argus
Khoirul Ghozali, mantan teroris asal Sumatera Utara yang sudah bertobat. Ia pernah menjalani masa tahanan di Lapas Tanjung Gusta, Kota Medan. Foto diambil pada Rabu (10/2/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme mengklaim 384 orang warga negara Indonesia bergabung kelompok bersenjata ISIS.

Bahkan, jumlah narapidana kasus terorisme saat ini mencapai 204 orang yang tersebar di 47 lembaga pemasyarakatan yang ada di Indonesia. Sebagian diantaranya, teguh mempertahankan keyakinannya.

Baca juga: Dalil Plesetan Digunakan Merekrut Calon Teroris

"Para teroris yang ditahan dan dipenjarakan saat ini seperti menghadapi cuti. Setelah keluar dari penjara, biasanya mereka akan melakukan aksi teror lebih besar dari sebelumnya," kata mantan teroris asal Sumatera Utara, Khoirul Ghozali, Rabu (10/2/2016) siang.

Baca juga: Bekas Teroris CIMB Niaga Medan Tobat, Memilih Nafkahi Keluarga dan Rintis Pesantren

Menurut Khoirul, gelombang gerakan para pelaku teror sangat sulit dibendung. Apalagi, saat menyebarkan doktrinnya, kalangan pemimpin teroris kerap menggunakan dalil dan ayat-ayat tertentu.

Berita Rekomendasi

Baca juga: Empat WNI Ledakkan Diri untuk Kelompok Radikal Bersenjata ISIS

"Potensi munculnya kembali gerakan itu masih ada. Seperti halnya Afif dan M Ali yang merupakan pelaku pemboman di Jakarta. Mereka ini alumni Jantho (Aceh Besar) sana," kata Ghozali yang pernah terlibat perampokan CIMB Niaga di Kota Medan itu.

Baca juga: Pelaku Teror yang Teguh Keyakinan Susah Ngomong

Sambung Ghozali, meski para napi teroris mendekam di balik jeruji besi, tidak tertutup kemungkinan mereka tetap melakukan perekrutan, bahkan mengakomodir gerakan radikal ini.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas