Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumah Keluarga Mujianto yang Tertimpa Super Tucano Kini Rata dengan Tanah

Rumah keluarganya di Blimbing, Kota Malang itu kini telah rata dengan tanah akibat dibor pesawat Super Tucano TT-3108 milik TNI AU.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Rumah Keluarga Mujianto yang Tertimpa Super Tucano Kini Rata dengan Tanah
Surya
Rumah keluarga Mujinato di Blimbing, Kota Malang kini telah rata dengan tanah akibat tertimpa pesawat Super Tucano TT-3108 milik TNI AU. 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Farizki Jati Ananto, anak pasangan Erma Wahyuningtyas dan Mujianto, ingin rumahnya kembali dibangun.

Rumah keluarganya di Blimbing, Kota Malang itu kini telah rata dengan tanah akibat tertimpa pesawat Super Tucano TT-3108 milik TNI AU.

Akibat peristiwa itu, rumah retak sampai di bagian depan. Sementara di bagian belakang hancur lebur.

Untuk memudahkan evakuasi bangkai pesawat, tim evakuasi merobohkan rumah yang dinyatakan tidak aman untuk ditempati itu.

Meskipun telah dirobohkan, Farizki yang akrab disapa Oki berharap TNI AU membangun kembali rumahnya.

"Kalau keinginan pribadi saya, inginnya rumah dibangun kembali. Itu pendapat pribadi saya sih, namun kepastiannya ya masih harus dirembuk dengan keluarga besar, termasuk dengan keluarga ibu," katanya.

Berita Rekomendasi

Tempat tersebut menjadi kenangan bagi hidup Oki. Sebab sejak lahir, ia tinggal di rumah dan kawasan tersebut.

Ia tumbuh di situ. Apalagi rumah itu dulunya merupakan rumah kos ayahnya, Mujianto, pegawai Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang asal Blitar.

Mujianto juga penyandang difabel sejak 5 tahun karena menderita polio.

Mujianto kemudian membeli rumah kos itu dan menjadikannya sebagai tempat tinggal keluarganya.

Rumah tersebut juga masih difungsikan sebagai rumah kos. Ada empat anak kos yang tinggal di rumah itu.

Salah satunya, Nurcholis asal Blitar ikut menjadi korban dalam peristiwa itu.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan akan membeli tanah Mujianto untuk kemudian dijadikan monumen dan fasilitas umum.

Atau jika pemiliknya tidak mau maka rumah akan dibangun kembali.

Namun teknis tentang ganti rugi tersebut belum dibicarakan secara detil.

Kepala Dinas Operasi Lanud Abdulrachman Saleh Kolonel Pnb Fairlyanto mengatakan hal itu nantinya akan dibicarakan lebih lanjut.

Sementara iini setelah evakuasi pesawat selesai, anggota TNI tetap akan mengikuti yasin dan tahlil selama tujuh hari bagi almarhumah Erma.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas