Penggerebekan Narkoba Diwarnai Salah Tangkap
Iwan juga membantah jika pihaknya sempat memborgol Lukcy, termasuk menginjak dan melakukan tindak kekerasan.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Penggerebekan oleh Satres Narkoba Polresta Pekanbaru, Kamis (11/2/2016) malam di perumahan Kuantan Regency, Kota Pekanbaru diwarnai salah tangkap.
Lucky warga yang tinggal di perumahan tersebut mengaku sempat dibawa oleh polisi ketika ia hendak keluar menggunakan mobilnya.
Saat itu ia sempat ditanyakan terkait tiga tersangka yang sebelumnya diamankan polisi di salah satu rumah.
Lucky yang tidak tahu menahu persoalan yang terjadi terang saja membantah.
Namun polisi kemudian mengajaknya bertemu dengan tiga orang tersangka untuk mengklarifikasi.
Saat dipertemukan itulah baru polisi menyadari bahwa yang ditangkapnya bukanlah bagian rekan tersangka.
Pasalnya ketiga orang tersebut tidak mengenal Lucky.
Kasatres Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Iwan Lesmana Riza mengaku bahwa adanya kejadian salah tangkap tersebut.
"Iya anggota kita memang salah target. Tapi kita sudah meminta maaf, bahkan permintaan maaf itu saya sampaikan langsung kepada yang bersangkutan," ujar Iwan Jum'at (12/2/2016)
Menurutnya, saat dilakukan penyergapan terhadap terduga pengedar narkoba, petugas sempat bertanya kepada salah seorang tersangka, siapa bos yang memasok barang haram tersebut.
Saat itu, salah seorang tersangka mengatakan jika bosnya ada di sekitar lokasi dan menyebut mengendarai mobil jenis Toyota Yaris warna putih.
Saat itu juga melintas mobil di warna putih merek Mirage warga putih yang dikemudikan Lucky.
"Petugas kita spontan saja bergerak cepat mengejar mobil tersebut. Karena untuk penyergapan kasus narkoba kita memang harus bergerak cepat,"sebutnya.
Saat itu petugas langsung memberhentikan mobil yang belakangan diketahui bernama Luki warga perumahan Kuantan Regency.
Petugas kemudian menggeledah yang bersangkutan.
Namun tidak ditemukan barang bukti apapun. Saat yang bersangkutan dipertemukan dengan tersangka ternyata mereka tidak saling kenal.
"Ternyata anggota kita salah target, karena cepat-cepat mau memburu bosnya. Situasi depan klenteng tempat penangkapan memang malam itu gelap, tidak ada penerangan, jadi mirage putih mirip yaris putih," ujar Iwan.
Iwan juga membantah jika pihaknya sempat memborgol Lukcy, termasuk menginjak dan melakukan tindak kekerasan.
Satres Narkoba Polresta Pekanbaru sukses menggulung tiga orang yang diduga bandar sabu-sabu di perumahan Kuantan Regency, Pekanbaru Kamis (11/2/2016).
Ketiganya AR seorang pegawai negeri sipil di lingkup Pemerintah Provinsi Riau, IA seorang mahasiswa serta FF (34) mantananggota Polri yang sudah di PTDH 2013 silam.
Dari ketiganya polisi mengamankan barang bukti narkotika jenis sabu-sabu seberat 25 gram.
"Mereka bertiga merupakan target kita dalam operasi antik. Setelah dipastikan adanya aktifitas di perumahan Kuantan Regency kita langsung melakukan penyergapan," terang Kasatres.