Gubernur Jatim Usulkan Kawasan Purboyo Malang Selatan Jadi Bandara Internasional
Pemprov Jatim mengusulkan wilayah Purboyo di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, sebagai lokasi untuk bandara baru bertaraf internasional.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pemprov Jatim mengusulkan wilayah Purboyo di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, sebagai lokasi untuk bandara baru bertaraf internasional.
Usulan tersebut disampaikan Gubernur Soekarwo kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Menurut Pakde Karwo, Purboyo dipilih, karena kawasan yang berada di wilayah Malang Selatan tersebut cukup strategis.
Selain dekat dengan Puslatpur Marinir TNI AL, jika terwujud, Bandara Purboyo dapat melayani penumpang yang berasal dari 11daerah yang ada di selatan dan sekitarnya.
Mulai Malang Raya, Blitar, Tulungagung, Kediri, Trenggalek, Pasuruan, dan Lumajang. Dengan begitu, pengembangan wilayah selatan Jatim diharapkan berkembang pesat.
"Alhamdulillah, Pak Menhub setuju dengan usulan tersebut," ujarnya, Minggu (14/2/2016).
Apalagi saat ini, pemerintah, kata Pakde Karwo juga tengah menyelesaikan pembangunan jalan lintas selatan (JLS) yang menghubungkan wilayah selatan Jatim, mulai Pacitan hingga Banyuwangi.
"Jadi pas sudah," tegas Gubernur dua periode ini.
Terkati keberadaan Bandara Abdul Rachman Saleh yang sekarang juga dipakai melayani penerbangan sipil, Pakde Karwo menimpali bahwa bandara tersebut nanti digunakan sepenuhnya untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara, khususnya TNI AU.
"Dikembalikan ke fungsi aslinya," imbuhnya.
Untuk menindaklanjuti pengembangan Bandara Purboyo, pihaknya, kata suami Nina Kirana Soekarwo ini, segera berkoordinasi dengan TNI AL. Terkait pemanfaatan lahan untuk bandara.
"Disana (Purboyo), mereka (TNI AL) punya lahan yang cukup luas," bebernya.
Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Jatim Wahid Wahyudi menambahkan, pihaknya menyambut gembira persetujuan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, khususnya terkait pembangunan dan pengembangan bandara di wilayah Jatim.
"Dengan begitu, layanan moda transportasi udara yang cepat di Jatim semakin banyak. Sehingga disparitas antarwilayah makin mengecil," katanya.
Menurut Wahid, bentuk dukungan dan perhatian penuh pemerintah pusat melalui Kemenhub ke Jatim ditunjukkan dengan kucuran anggaran yang cukup besar.
Secara keseluruhan, APBN yang disiapkan Kemenhub untuk pembangunan transportasi di Jatim tahun 2016 mencapai Rp 2,8 triliun. Anggaran tersebut terbagi dalam lima program kegiatan.
Yakni, Ditjen Perhubungan Rp 94,6 miliar, Ditjen Perkeretaapaian sebesar Rp 1,2 triliun, Ditjen Perhubungan Laut sebesar Rp 606 miliar, Ditjen Perhubungan Udara Rp 180,2 miliar, dan BPSDM Perhubungan sebesar Rp. 687,8 miliar.