Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kelompok Bersenjata Myanmar Pelajari Perdamaian Aceh

Tiga kelompok etnik bersenjata api (senpi) dari Myanmar mengunjungi Aceh, sejak Senin (15/12/2016).

Penulis: Subur Dani
Editor: Sugiyarto
zoom-in Kelompok Bersenjata Myanmar Pelajari Perdamaian Aceh
SERAMBI/ SUBUR DANI
Wali Nanggroe, Tgk Mahmud beraudiensi dengan para delegasi kelompok etnik bersenjata dari Myanmar di gedung MAA Kompleks Keistimewaan Aceh, Senin (15/2/2016). 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Subur Dani

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Tiga kelompok etnik bersenjata api (senpi) dari Myanmar mengunjungi Aceh, sejak Senin (15/12/2016).

Kedatangan mereka guna mempelajari proses perdamaian yang telah terwujud di Aceh, setelah konflik berkecamuk puluhan tahun lamanya.

Ketiga kelompok bersenjata itu merupakan kelompok bersenjata yang telah menandatangani perjanjian genjatan senjata nasional (National Ceasefire Agreement) dengan PemerintahMyanmar.

Ketiganya adalah, Karen National Union/Karen National Liberation Army (KNU/KNLA), Democratic Karen Benevolent Army (DKBA), dan Karen National Union/Karen National Liberation Army Peace Council (KNU/KNLA PC).

Senin (15/2/2016) para delegasi yang berjumlah 17 orang itu beraudiensi dengan Wali Nanggroe, Tgk Malik Mahmud Alhaythar di Kompleks Keistimewaan Aceh di Banda Aceh.

Dalam audiensi itu, mereka bertanya seputar perdamaian Aceh.

Berita Rekomendasi

Wali Nanggroe, Tgk Malik Mahmud Alhaythar dalam kesempatan itu memaparkan sejarah konflik yang berkecamuk di Aceh.

Ia juga bercerita banyak terkait proses perdamaian Aeh yang semula diinisiasi pada tahun 1999 dan difasilitasi oleh Henry Dunant Centre.

“Proses itu tidak mulus, ada rintangan-rintangan. Hingga pada akhirnya baru terwujud pada 2005 dalam sebuah perundingan di Helsinki, Finlandia,” kata Malik Mahmud.

Hari ini, Selasa (16/2/2016), para delegasi juga berkunjung ke kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh (DPP PA).

Kunjugan itu guna mempelajari soal pembentukan partai lokal di Aceh setelah perdamaian antara Aceh dan Pemerintah Indonesia.

Dijadwalkan rombongan ini juga akan beraudiensi dengan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah beserta sejumlah tokoh yang terlibat dalam proses perdamaian di Aceh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas