Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah Istrinya, Kini Bayi Afrizal Meninggal Dunia

Hati Afrizal hancur, dia tidak tahu lagi mengurai kesedihan usai kehilangan istri dan anak yang dicintainya sekaligus.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Setelah Istrinya, Kini Bayi Afrizal Meninggal Dunia
TRIBUN Medan
Bayi yang sudah diberi nama Al-Fazri Nur Rizky, buah hati Afrizal dan Nur Yanthi Nadhinna akhirnya meninggal dunia 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kabar mengejutkan dari Afrizal (21), pemuda asal Kota Medan, Sumatera Utara, yang hanya bekerja sebagai kurir mainan anak-anak, akhirnya ditinggal pergi bayi yang dicintainya untuk selama-lamanya.

Bayi laki-lakinya itu meninggal dunia menyusul kepergian ibunya Nur Yanthi Nadhinna (17) yang juga meninggal dunia usai melahirkan anaknya secara caesar Minggu (7/2/2016) kemarin.

Kemalangan tidak pernah lepas dari Afrizal selama dua pekan terakhir ini.

Istrinya itu mengalami koma selama dua hari sebelum meninggal.

Nur menurut Afrizal mengalami keracunan kehamilan sejak usia kandungan satu minggu.

"Anakku sudah meninggal jam 6 kurang tadi," bunyi SMS Afrizal yang dikirimkan kepada Tribun-Medan.com, Senin (15/2/2016).

Berita Rekomendasi

Berkali-kali dihubungi, ponsel Afrizal tidak bisa dihubungi. Dia hanya mengirimkan pesan tersebut.

Hati Afrizal hancur, dia tidak tahu lagi mengurai kesedihan di dalam hatinya usai kehilangan istri dan anak yang dicintainya sekaligus.

Padahal bayi tersebut sudah mendapat nama yang indah, Al-Fazri Nur Rizky. Dia mendapatkan nama dari panggilan istrinya, Nur.

Namun takdir berkata lain, bayinya itu meninggal dunia begitu cepat usai dua minggu dilahirkan.

Selama ini bayinya itu hanya terbaring lemas di dalam inkubator, tubuhnya pun dipasang alat bantu pernafasan.

Padahal beberapa waktu yang lalu, Afrizal meminta bantuan netizen untuk meminta bantuan doa agar anaknya itu lekas sembuh.

"Saya sedang berduka , saya hanya butuh doa," katanya.

Bahkan dia sempat meminta bantuan dokter untuk sungguh-sungguh menangani bayinya agar kondisinya bisa lebih baik.

"Saya mohon-mohon sama dokter untuk nolong anak saya. Saya tanya sama dokternya, mereka bilang kondisinya masih buruk. Berdoa saja," ujarnya.

Sebelumnya Afrizal membutuhkan darah dan ASI untuk bayinya.

"Tadi sempat mati mesin (komputer) monitor pernapasan anak saya. Tadi saya kerja. Abang saya nelepon nangis-nangis. Ini mau dilakukan transfusi darah. Tapi krena kondisinya masih buruk, belum berani dokternya," katanya kepada Tribun-Medan.com.

Soal susu si bayi, Afrizal bilang si bayi hanya diberi susu kemasan yang dianjurkan dokter.

"Susunya kami disuruh beli SGM. Gak ada ASI. Dokternya minta itu aja. Saya tiap hari saya tengok terus anak saya. Setiap pulang kerja. Ini karena anak saya makin buruk, saya gak kerja dulu," ujarnya.

Adapun Afrizal awalnya tak menyadari penyakit yang diderita istrinya. Hingga pada satu pagi awal Februari lalu, ia mendapati istrinya kejang-kejang dan mulutnya berbuih saat ia terbangun.

Apa yang sudah dilakukan oleh Afrizal (21) sungguh fenomenal, dia mampun menghimpun jutaan netizen dalam tempo hanya satu pekan di dalam akun Facebook pribadinya.

Kenapa begitu banyak netizen yang bersimpati? Perlu diketahui akun miliknya saat ini sudah menghimpun sebanyak 2.128.478 orang follower. Luar biasa.

Akun seorang Presiden RI Joko Widodo saja tidak bisa menghimpun sebanyak itu dalam tempo hanya sepekan saja.

Sejak 7 Februari kemarin Afrizal sudah menulis pesan kalau istri Nur Yanthi Nadhinna dan anaknya sedang koma di rumah sakit.

Hanya dalam tempo 5 hari saja dia mampu menghimpun netizen untuk berempati kepadanya.

Namun siapa menyangka Afrizal mengaku dulunya pernah belajar menjadi hacker Facebook untuk menambah jumlah follower, kendati tidak pernah ditekuninya.

"Kemarin pernah sempat ikut hacker, untuk naikkan follower gitu. Pernah sempat belajar. Yang saya pelajari cara nambah follower aja," ujarnya, kepada www.tribun-medan.com, saat ditemui di RSUD Pirngadi Medan, Rabu (10/2/2016).

Dikatakan Afrizal, hacker-hacker yang ia kenali kebanyakan berada dari luar Kota Medan.

"Saya pun gak kenal mereka langsung. Cuma lewat Facebook aja. Saya dikasih teorinya. Terus dia kirim link. Terus saya klik. Di situlah saya belajar," katanya.

Cara untuk menambah follower, kata Afrizal, adalah dengan menyebarkan list akun Facebook-nya kepada para pengguna Facebook yang sedang aktif.

"Dia sebangsa phishing. Saya sebarkan list saya, tapi bukan saya yang nyebarkan. Dia pakai komputer. Dia pakai aplikasi lagi. Masuklah dia berupa virus. Misalnya list saya masuk ke Facebook Anda, Anda gak tahu. Tiba-tiba Anda sudah jadi follower saya secara otomatis," katanya.

Meski tak lama bekerja di warung internet (warnet), Afrizal mengaku tetap mendalami ilmu hacking.

"Cuma memang saya dalamin terus. Karena saya gak ada kerjaan lain. Bahkan dulu saya sempat ikut auto-like. Itu yang nge-like bukan hanya dari Indonesia. Entah dari mana-mana aja. Dari luar pun nge-like. Dari Arab, Perancis, macem-macem. Tapi sekarang udah gak lagi. Udah lama gak lagi," katanya.

Automatic-like, kata Afrizal, pada saat itu diperjualbelikan dengan upah pulsa.

"Jadi auto-like itu jual beli. Misalnya Anda mau Facebook Anda banyak yang nge-like. Anda hubungi saya, misalnya. Anda beli auto-like sama saya. Nanti postingan Anda saya bikin 2.000 like. Jadi bisa dibilang like itu palsu sebenarnya," katanya.

Namun saat tanggal 7 Februari lah, akun Afrizal benar-benar mendapat simpati jutaan netizen saat dia pertama kali memposting saat di mana istri dan anaknya sedang koma.

Baru kemudian pada 9 Februari dia kemudian memposting kembali kalau istrinya telah meninggal dunia gara-gara keracunan saat sedang hamil.

Dia menuliskan postingan dimana hatinya sedang "hancur" saat ditinggalkan orang yang sangat dicintainya.

Di sini dia benar-benar mendapatkan simpati dari publik di media sosial yang mengharapkan kalau dia harus bersabar dan benar-benar merelakan kepergian istrinya.

Banyak juga yang menyampaikan turut berbela sungkawa mendengar kabar duka tersebut.

Apa yang dilakukan Afrizal sunggu di luar dugaan.

Social media specialist Tribun-Medan.com Muhammad Tazli mengatakan Afrizal melakukan hal yang luar biasa.

"Apa yang dilakukan Afrizal sungguh tidak biasa, dia mampu membuat orang-orang bersimpati kepadanya hanya dengan menggunakan curhatannya di akun Facebook miliknya," kata Tazli..

Tapi siapakah Afrizal?

Dia bukan anak pejabat, yang suka memamerkan harta kekayaan ayahnya atau mobil mewah miliknya. Dia juga bukan artis yang banyak memiliki barang-barang mewah yang bisa untuk perlihatkan.

Baca juga: Usai Dinyatakan Meninggal, Inilah Postingan Terakhir Nur, Istri Afrizal di Facebook

Afrizal hanyalah seorang suami yang mencintai istri dan menyayangi anak yang baru dilahirkan istrinya.

Namun sayang kebahagiaan mereka harus berakhir karena istrinya, Nur telah dijemput sang pemilik kehidupan ini.

Dia juga hanyalah seorang pria yang berprofesi sebagai pengantar mainan anak-anak. Bahkan untuk membayar biaya persalinan di RSUD Pirngadi Medan tidak bisa.

Dia tidak punya BPJS, hingga akhirnya Dinas Sosial Kota Medan harus turun tangan untuk membantu semua pengeluaran Ayah satu anak ini.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas