Ini Kata Ketua MUI Bali Terkait Shalat Gerhana Matahari Saat Nyepi
Ia mengatakan bahwa waktu toleransi yang diberikan dalam surat tersebut sudah sangat panjang.
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan Wartawan Tribun Bali, A.A. Gde Putu Wahyura
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ketua MUI Bali, KH Muhammad Taufik Asy'adi, S.Ag, tidak mempermasalahkan seruan bersama Nyepi yang memberi batas pelaksanaan shalat gerhana matahari bagi umat Islam hanya sampai pukul 07.00 Wita.
Ia mengatakan bahwa waktu toleransi yang diberikan dalam surat tersebut sudah sangat panjang.
(Umat Islam Shalat Gerhana Matahari Saat Nyepi, Ini Keputusannya !)
"Kalau gak salah jam 06.15 kita sudah selesai," katanya saat ditemui di kediamannya di Denpasar, kemarin.
Ia juga berpesan kepada umat Islam di Bali agar melaksanakan shalat di masjid-masjid yang terdekat dan berjalan kaki dan tanpa pengeras suara dengan penuh kekhusyukan sebagai wujud pengakuan terhadap kemahakuasaan Allah SWT.
"Tidak masalah tanpa pengeras suara, asal orang melaksanakan shalat bersungguh-sungguh. Yang penting adalah mari kita saling menjaga toleransi antar-umat beragama, dan menghindari gesekan-gesekan primordial maupun SARA demi menciptakan kedamaian dan keamanan Bali yang kita cintai," katanya.