Pemkot Bandung Tidak Tegas, Prostitusi di Saritem Masih Berlangsung
Polrestabes Bandung pernah melakukan razia kawasan eks lokalisasi Saritem, kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung tahun 2015
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Meski Pemerintah Kota Bandung menutup Saritem sebagai kawasan lokalisasi, namun praktik esek-esek ditengarai masih berlangsung.
Tak tegasnya pemerintah Kota Bandung membuat praktik prostitusi tetap hidup meski berlangsung diam-diam.
"Masih ada satu atau dua. Walaupun sudah beberapa kali melakukan penangkapan, tetapi kami tidak bisa membuktikan itu praktik prostitusi," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol, kepada wartawan, Kamis (18/2/2016).
Menurut Yoyol, pemerintah Kota Bandung memang telah menutup lokalisasi itu pada lima tahun yang lalu.
Namun praktik esek-esek di kawasan itu ternyata masih menggelora.
Alasan itu yang membuat pihaknya melakukan razia besar-besaran pada 2015.
"Setelah saya bersihkan, saya serahkan ke pemerintah Kota Bandung sehingga tanggungjawab sudah beralih ke Satpol PP Kota Bandung. Tapi kami tetap melakukan pemantauan," kata Yoyol.
Polrestabes Bandung pernah melakukan razia besar-besaran di kawasan eks lokalisasi Saritem, kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung Jawa Barat, pada 2015.
Hasilnya pun mencengangkan setelah ratusan wanita penjaja seks terjaring.
Beberapa pekerja seks pun diketahui masih di bawah umur dan sejumlah germo pun dijadikan tersangka dalam operasi tersebut.
"Tanggungjawab kami sudah selesai. Sekarang tanggungjawab pemerintah Kota Bandung. Ada yang janjikan. itu harus dipenuhi dulu," ujar Yoyol.