Penjual Ngaku Tak Tahu Kalau Daging Sapi yang Dijualnya Campur Daging Babi
Susi, penjual daging segar di Pasar Bendungan, Wates, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hanya menunduk
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Susi, penjual daging segar di Pasar Bendungan, Wates, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hanya menunduk saat puluhan angota Polsek Wates menggeledah kiosnya, Kamis (18/2/2016) siang.
Terpaku di sudut luar kiosnya, perempuan itu tidak bisa mencegah polisi yang kemudian menyita 16 kilogram daging dagangannya.
Di tengah warga pasar yang kemudian berkerumun, Kanit Reskrim Polsek Wates, AKP Munarso, memberikan keterangan pers bahwa penggeledahan tersebut terkait dugaan adanya perdagangan daging babi.
Secara lisan dan kasat mata, menurutnya, para ahli BBVet (Balai Besar Veteriner) di lokasi menyatakan sebagian dagangan di kios tersebut bukan daging sapi.
"Hari ini dikuatkan saksi masyarakat adanya pelaku ibu S diduga kuat melakukan penjualan daging sapi dicampur babi," kata Munarso.
Sebanyak 16 kilogram daging sapi yang diduga kuat dicampur daging babi kemudian disita polisi dari kios bertuliskan Mulyo Sejati tersebut.
Berdasarkan informasi warga pasar, kios penyedia daging sapi segar, penggilingan bakso dan abon tersebut telah beroperasi lebih kurang dua tahun.
Namun Susi yang disebut-sebut merupakan warga Girimulyo itu mengaku selama ini hanya berjualan daging sapi dan tidak pernah mencampurnya dengan daging babi.
Daging yang dijual, menurutnya, dipesan dari pemasok yang mengantar langsung sekali atau dua kali seminggu.
"Hanya pesan lalu diantar. Tidak tahu kalau katanya ada yang dicampur daging babi," katanya, sebelum kemudian dibawa petugas untuk pemeriksaan lanjut di Polsek Wates.
AKP Munarso menegaskan kesimpulannya terkait dugaan perdagangan daging sapi dicampur daging babi di kios itu berdasarkan olah TKP dan cek bersama ahli dari BBVet.
Menurutnya, ahli BBVet menyatakan 16 kilogram yang disita diduga kuat bukan merupakan daging sapi.
"Tapi tetap diambil sampel lagi untuk pemeriksaan laboratorium. Juga bukan berarti selama 2 tahun jualan sejak awal sudah menjual daging babi, kami masih akan melakukan pemeriksaan," lanjut Munarso.
ecara pasti pihaknya telah mendapat laporan warga yang membeli daging sapi dari kios itu, namun diduga ada campuran daging babi.