Penjual Ngaku Tak Tahu Kalau Daging Sapi yang Dijualnya Campur Daging Babi
Susi, penjual daging segar di Pasar Bendungan, Wates, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hanya menunduk
Editor: Sugiyarto
Selain itu, Munarso mengatakan penyelidikannya merespon kabar banyaknya babi yang dikirimkan ke Pulau Jawa.
Adapun daging di kios itu sementara ini diketahui diperoleh dari luar Kulonprogo meski masih termasuk DIY. Menurut Munarso, daging dari kios itu dijual kepada masyarakat umum, baik pembeli secara pribadi maupun penjual bakso.
Jika nanti benar-benar terbukti adanya campuran daging sapi dan babi, penjual bukan tidak mungkin akan dijerat pasal sesuai undang-undang pangan.
"Sementara ini belum tersangka. Penjual masih akan kami periksa di kantor. Kalau memang cukup alat bukti minimal dua, kami bisa tetapkan tersangka," ujar Munarso.
Informasi warga sekitar pasar tersebut, penjual di kios itu selama ini memang dikenal sebagai pedagang daging sapi. Dagangannya berupa daging segar maupun daging giling dan bakso.
Meski demikian, kebanyakan warga pasar itu tidak menaruh curiga jika kemudian polisi melakukan penggeledahan terkait peredaran daging babi.
Berdasarkan pantauan di lokasi dan informasi pedagang pasar itu, di dalam kios tersebut memang terlibat pendingin daging dan juga alat penggilingan daging.
"Tetapi setahu saya ya jual daging sapi. Biasanya buka kios pagi-pagi," kata pedagang di pasar itu, Pariyem. (tribunjogja.com/Yoseph Hary)
