Operasi Ambeien, Buruh Serabutan Ini Kulitnya Melempuh, Gosong dan Mengelupas
ungguh merana nasib Suparman (47), warga Bantul ini kulitnya gosong dan mengelupas usai berusaha menyembuhkan penyakit ambeien
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Sungguh merana nasib Suparman (47), warga Bantul ini kulitnya gosong dan mengelupas usai berusaha menyembuhkan penyakit ambeien yang dideritanya dengan operasi.
Ditemui di rumahnya yang sederhana di Sakaran, Wirokerten, Banguntapan pada Jumat (19/2/2016), Suparman yang baru sehari pulang dari rumah sakit masih terbaring lemas.
Hampir semua permukaan kulitnya melepuh gosong. Kulit yang mengelupas hingga mata dan bibirnya membuatnya nampak tersiksa dan kesulitan berbicara, namun dia tetap berusaha menjawab pertanyaan wartawan.
"Sekarang yang masih terasa di mulut susah," tuturnya.
Suparman ditemani istrinya Soginah (39) mengungkapkan awal sakit yang dialaminya adalah ambeien, namun sudah berupaya disembuhkan dengan operasi di sebuah rumah sakit swasta yang terletak di Jl Pleret, Potorono, Banguntapan pada 26 Januari lalu.
Tidak ada masalah dalam penyembuhannya, hingga pada kontrol yang ketiga kali pertengahan Februari ini dia diberi satu paket obat.
Dan beberapa jam setelahnya, pada Jumat (12/2/2016) lalu, mulai terasa kulitnya memerah di dada dan merembet ke semua bagian hingga menghitam seperti hangus serta terasa seperti terbakar.
Suparman pun dibawa oleh keluarga ke rumah sakit berbeda yaitu RSU Nur Hidayah di Jl Imogiri Timur, Trimulyo.
Sang istri, Soginah mengungkapkan dari penjelasan dokter di RSU Nur Hidayah, Suparman mengalami alergi asam mefenamat dari obatnya sebelumnya.
Meski begitu, menurutnya suaminya tidak memiliki alergi hingga penyakit saat ini menyerang.
Bahkan saat dokter menanyakan ketika memberikan obat dalam kontrol pun sudah dijawab jika tidak memiliki riwayat alergi.
Sogimah mengungkapkan sang suami yang hanya bekerja serabutan dalam operasi memang menggunakan Jamkesmas.
"Memang tidak bayar, tapi kalau sakit seperti ini siapa yang mau," ungkapnya.
Sogimah yang hanya buruh di pabrik tekstil ini mengaku saat ini masih fokus merawat suaminya dan khawatir akan nasibnya jika masuk kerja dalam waktu yang lama.
Saat wartawan berupaya mengkonfirmasi ke rumah sakit tempat Suparman menjalani operasi, dokter fungsional belum bersedia ditemui karena masih bertugas.
Ketika dihubungi lewat telepon pun Humas RS tersebut yang bernama Wahyu Handayani masih menolak untuk berkomentar.
"Mohon maaf untuk konfirmasi lewat telepon belum bisa," ujarnya. (*)