Perbukitan Panyaweuyan Majalengka Tersohor Hingga Macanegara
Panyaweuyan berada di kaki Gunung Ciremai. Lahan pertanian di sana berbentuk terasiring dan menjadi primadona wisata baru.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dony Indra Ramadan dan Gani Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Panyaweuyan merupakan perbukitan di kaki Gunung Ciremai, tepatnya di Blok Cibuluh, Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.
Kini perbukita tersebut menjadi primadona wisatawan. Selain menawarkan keindahan pesona alami, Panyaweuyan juga lahan bercocok tanam penduduk berbentuk terasiring atau sengkedan.
Terasering di sini bukan persawahan, melainkan tanaman sayuran jenis bawang daun. Petani di sini mayoritas menanam sayuran.
Lahan berundak di atas perbukitan berlatar pegunungan yang mengelilingi Panyaweuyan menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi jika bawang daun yang sudah ditanam tumbuh, areal hijau memanjakan mata setiap orang.
Pemandangan indah Panyaweuyan di kaki Gunung Ciremai, Blok Cibuluh, Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, menjadi primadona wisata alam baru. Perbukitan ini menawarkan pesona lahan bercocok tanam berkonsep terasiring atau sengkedan. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pengunjung bisa menyaksikan keindahan alam dari jalan utama. Untuk lebih puas, bisa naik ke ladang yang lebih tinggi. Dari lokasi ini ideal memanjakan mata memandang panorama keindahan terasiring dan gunung tertinggi di Jawa Barat itu.
Mod (52), petani Blok Cibuluh, menuturkan ladang terasiring seperti ini sudah terbentuk sejak zaman dahulu peninggalan nenek moyang orang Majalengka yang sejak dahulu berprofesi sebagai petani.
"Orang tua dahulu menanamnya jagung dan singkong. Sekarang beralih ke sayuran seperti kol, kentang, dan daun bawang. Bentuknya memang sudah kayak begini (terasiring)," ujar Mod saat berbincang dengan Tribun Jabar di kebunnya, Rabu (17/2/2016) sore.
Semua lahan ini milik petani di Kecamatan Argapura. Setiap penduduk yang berprofesi petani memiliki lahan dengan luas yang berbeda-beda.
"Setiap orang punya lima sampai 10 lahan. Luasnya berapa, beda-beda. Biasanya lahan itu nanti enggak dijual, tapi diberikan ke anak cucunya. Saya juga punya tiga lahan, pemberian orang tua," cerita Mod.
Pemandangan indah Panyaweuyan di kaki Gunung Ciremai, Blok Cibuluh, Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, menjadi primadona wisata alam baru. Perbukitan ini menawarkan pesona lahan bercocok tanam berkonsep terasiring atau sengkedan. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Dalam setahun, petani dapat panen tiga kali. Mulai menanam bibit sampai panen, membutuhkan waktu tiga bulan. Menurut Mod, pesona alam di Panyaweuyan jauh lebih indah saat daun bawang mulai tumbuh.
"Daun-daun mulai gemuk. Semuanya hijau. Kalau dari jauh kelihatannya kayak gunung, tapi pas dari dekat ini ladang bawang daun," katanya.
Hasil panen daun bawang dan tamannya lainnya petani jual ke Pasar Maja, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka. Saat musim panen tiba, pengusaha sayuran kerap datang ke Panyaweuyan untuk mengambil hasil panen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.