Gubernur NTT Gagas Gerakan Pulang Kampung Warganya di Kepulauan Riau
Frans menghimbau kepada masyarakat NTT yang berada di Batam saling kompak,jangan merasa kecil hati walaupun berasal dari timur Indonesia.
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berada di Kota Batam terlihat sangat bahagia setelah Gubernur NTT Frans Lebu Raya datang mengunjungi mereka dalam peresmian Sekretariat Persatuan Keluarga Nusa Tenggara Timur (PK-NTT) di kawasan Ocarina Batam, Sabtu (20/2/2016) malam.
Dalam Kunjungan tersebut, Frans menghimbau kepada masyarakat NTT yang berada di Batam saling kompak. Jangan merasa kecil hati walaupun berasal dari timur Indonesia.
"Kita di sini harus kompak, dukung semua kegiatan positif pemerintah Kepri. Karena sekarang kita sudah hidup di Batam ini," sebut Frans.
Frans juga merencanakan gerakan pulang kampung bersama masyarakat NTT nantinya. Jangan sampai lupa pulang kampung karena sudah enak tinggal di Batam.
"Lihatlah orangtua kita di kampung. Biar nanti potong ayam to. Itu sudah tradisi kita kan," kata Frans disambut gelak tawa warga NTT.
Selain itu, Frans Juga meminta doa kepada masyarakat NTT di Batam agar NTT semakin maju kedepannya.
Sebab sudah ada Komitmen dengan Presiden Joko Widodo untuk pembangunan di kawasan Timur Indonesia.
"Kalian lihat sekarang, NTT sudah maju. Destinasi Wisata kita sudah baik. Kalau bapak Walikota Batam pingin ke sana, telepon saya saja, saya akan antar ketempat yang bagus," kata Fran
Saat pemotongan Pita Sekretariat, Frans langsung berkata lucu sehingga membuat orang tertawa.
"Hati-hati potong pitanya, jangan sampai kalian nanti baku hantam di dalam," sebutnya sambil tertawa.
Dwi Ria Latifa anggota Komisi III DPR RI yang hadir dalam kesempatan tersebut juga memberikan apresiasi kepada Warga NTT yang ada di Kota Batam.
Dwi juga sepakat dengan Gerakan Pulang Kampung yang digagas Gubernur NTT Frans Lebu Raya malam itu.
"Kita dukung gerakan Pulang Kampung Bersama yang digagas pak Gubernur karena mereka harus pulang untuk melihat kampung halamanya," kata Dwi.