Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jika Benar Skizofrenia, Seharusnya Brigadir Pemutilasi Anaknya Dapat Pengobatan seperti Ini

Dokter spesialis skizofrenia, Dr A A Ayu Agung Kusumawardhani SpKJ(K) menegaskan kuncinya pengobatan dini sehingga tidak berdampak jangka panjang.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Jika Benar Skizofrenia, Seharusnya Brigadir Pemutilasi Anaknya Dapat Pengobatan seperti Ini
foto.soup.io
Ilustrasi dokter 

Hasil prevalensi (red: seberapa sering suatu penyakit atau kondisi terjadi pada sekelompok orang) 2-3 persen sehingga angka under report di bawah, pemerintah menetapkan 1 per 100 orang.

Pemerintah mempunyai tanggungjawab untuk memberikan layanan atau treatment seperti pengobatan di seluruh tingkat pelayanan.

Kebijakan Kemenkes sektor kesehatan untuk meningkatkan ases termasuk kesehatan jiwa, apalagi menyusul lahirnya UU No 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa.

Khususnya untuk Skizofrenia, pemerintah akan mendekatkan akses kesehatan apalagi riset 14,3 persen orang dengan gangguan jiwapernah dipasung, artinya lebih dari 50 ribu orang.

Ia mengaku saat ini pelayanan kesehatan yang baru bisa diperoleh pelayanan di rumah sakit jiwa atau rumah sakit pendidikan di provinsi.

Ini menyulitkan akses sehingga menyebabkan orang yang tinggal di pengunungan atau remote area susah mendapatkan pertolongan secara medis.

Ini jugalah yang menyebabkan, keluarga tidak memberikan pertolongan karena jauh, juga stigma diskrimasi.

Berita Rekomendasi

Masih ada anggapan ganggan jiwa enggak bisa diobati dokter tapi orang pintar sehingga mereka berkeliling.

Setelah gagal mereka baru mau ke dokter.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas