Konvoi Tolak Reklamasi Tengah Laut, Sambangi dan Tutup Tol Bali Mandara
Dalam aksinya warga turun ke tengah laut menggunakan sekitar 500an boat dan pergi ke Tol Bali Mandara untuk melakukan penutupan tol
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Eko Sutriyanto
Hal senada juga diungkapkan Kadek Duarsa, Ketua LPM Tanjung Benoa, yang menyatakan, bahwa reklamasi akan berdampak pada ekologi dan warisan leleuhur yang harus dijaga.
Dan proyek reklamasi hanya akan memperkaya para investor.
Sedangkan, warga atau masyarakat Bali akan tersingkir.
"Satu kata yang harus kita lakukan, yaitu lawan. Kita harus melawan dan menolak reklamasi," tegasnya.
Sementara itu, Koordinator divisi Politik ForBALI, Suriadi Darmoko mengungkapkan, bahwa tidak ada satupun orang berhak untuk mengambil tanah Bali, selain warga Bali sendiri.
Tanah Bali difungsikan sebagai kawasan konservasi tidak boleh untuk dirubah menjadi kawasan proyek properti.
Itu sama saja, membuat warga Bali tersingkir dan tidak mensejahterakan rakyat.
"Kawan-kawan, kita melakukan aksi Tolak Reklamasi untuk menjaga kesucian Pulau Bali," jelasnya.
Aksi Tolak Reklamasi ini dilakukan hampir oleh 14 desa adat di wilayah Denpasar dan Badung.
Sedangkan di Klungkung juga melakukan hal yang sama.
Aksi ini terus dilakukan seiring dengan rencana proyek yang belum dihentikan oleh PT TWBI.
Hampir semua elemen warga Bali melakukan penolakan dan meminta Presiden RI Joko Widodo dan seluruh Menteri yang berkaitan dengan dengan ini segera membatalkan Perpres 51 Tahun 2014.