Ini Kata Presiden Direktur PT Ultrajaya Soal Susu Kemasan Produksinya
Sabana menyatakan, sistem keamanan pangan di PT Ultrajaya juga sudah mendapatkan sertifikat FSSC (Food Safety System Certificate).
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - PT Ultrajaya Milk Industry Tbk memastikan susu produknya aman untuk dikonsumsi.
Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Direktur PT Ultrajaya Milk Industry Tbk, Sabana Prawirawidjaja.
Dikatakannya, pengolahan susu diproses secara tertutup, menggunakan teknologi ultra high temperature (UHT), dan menggunakan pengemasan aseptik.
"Ini yang menjamin keamanan produk mulai dari proses pengolahan bahan baku hingga pengemasannya," katanya kepada wartawan dalam konferensi pers di Mason Pine Hotel, Jalan Raya Parahyangan KM 1,8 Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (1/3/2016).
Sabana menyatakan, sistem keamanan pangan di PT Ultrajaya juga sudah mendapatkan sertifikat FSSC (Food Safety System Certificate) yang dikeluarkan oleh SGS.
Selain itu, produk PT Ultrajaya dilengkapi dengan piagam Bintang Keamanan Pangan dari BPOM dan Sertifikasi Sistem Jaminan Halal dari MUI.
"Sertifikat FSSC itu, sertifikat soal keamanan pangan paling tinggi di dunia," kata Sabana.
Sabana menambahkan, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung juga telah menyatakan tidak terdapat penyimpangan pada saat proses baik bahan baku, bahan kemas, peralatan, proses pengolahan, pengemasan, dan release.
Hal itu berdasarkan hasil inspeksi yang dilakukan pada tanggal 9 Februari 2016.
"Kami menyarankan kepada konsumen agar saat membeli produk makanan dan minuman, selalu memperhatikan tanggal kedaluarsa dan memastikan kemasan dalam kondisi baik, tidak penyok atau bocor," ujar Sabana.
Kepala Pabrik PT Ultrajaya, Azwar M Muhthasawwar, menjelaskan, teknologi UHT, yaitu memanaskan bahan baku susu dengan suhu 140 derajat celcius selama empat detik. Hal itu dilakukan untuk mematikan semua jenis bakteri yang ada di dalam susu.
"Dengan begitu produk kami bisa bertahan sampai 10 bulan tanpa menggunakan bahan pengawet," ujar Azwar. (*)